Analogi Gus Yahya Soal PKB: Mobil Rusak yang Harus Ditarik dari Pasaran
jpnn.com, SEMARANG - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengungkapkan analogi mobil rusak untuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Gus Yahya begitu dia karib disapa menganalogikan PKB sebagai mobil produk Toyota yang harus ditarik dari peredaran untuk diperbaiki karena mengalami kesalahan sistem.
Hal itu diungkapkan Gus Yahya seusai menghadiri pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah (PWNU Jateng) di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Sabtu (3/8).
"Kemarin ada Toyota memproduksi mobil, sudah dilempar ke pasar, sudah laku, ternyata ada kesalahan sistem di mobil itu, akhirnya ditarik kembali mobilnya untuk diperbaiki sistemnya," katanya.
Dalam sambutannya di hadapan ratusan kader PWNU Jateng, Gus Yahya menegaskan bahwa posisi NU harus di atas negara, bukan di bawah partai. Ungkapan itu merupakan pesan dari Mustasyar PBNU Ahmad Mustofa Bisri.
"Saya dan teman-teman PBNU sowan mustasyar KH Mustofa Bisri, mohon pesan, wasiat beliau kepada kami, dan beliau mengatakan NU harus berada di atas negara," kata Gus Yahya.
Dia bilang bahwa pesan Gus Mus itu dapat diartikan bahwa NU harus menundukkan kepentingannya. Termasuk mengatasi berbagai macam kepentingan parsial yang ada di Indonesia.
Menurutnya, pesan Gus Mus akan membawa NU mampu untuk terus berkontribisi menyangga keutuhan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Gus Yahya menyebut mobil rusak yang harus ditarik dari pasaran sebagai analogi PKB.
- Dukung Prabowo soal Swasembada Pangan, Legislator PKB: Bukan Kebijakan Muluk-Muluk
- Kuasa Hukum Gus Muhaimin: Semua Gugatan Ghufron Kandas
- Cak Udin: PKB Harus Modern Kalau Ingin Menang di 2029
- Kiai Maman Tegas, Program MBG Tak Perlu Pakai Dana Zakat
- PKB Jakarta: Pembatalan Penutupan Koridor 1 TransJakarta Langkah Bijak
- Legislator PKB Duga Pagar Laut Modus Menguasai Lahan, Minta Menteri ATR Tanggung Jawab