Ananda Sukarlan, Pianis Indonesia yang Jadi Anggota Dewan Musik Spanyol
Komponis Kondang Eropa yang Suka Modifikasi Nada Gamelan
Kamis, 07 Juli 2011 – 08:08 WIB

MAESTRO MUSIK: Ananda Sukarlan saat ditemui di Ananda Sukarlan Center for Music and Dance pekan lalu. Foto: Agung Putu Iskandar/Jawa Pos
"Dalam musik-musik saya, saya selalu memasukkan unsur keindonesiaan. Banyak nada gamelan yang sudah saya modifikasi saya masukkan dalam komposisi-komposisi yang saya buat. Bahkan, tanpa sadar, saya juga memasukkan lagu-lagu seperti Jali-Jali dan Angin Mamiri," jelasnya.
Ananda tidak pernah secara resmi belajar gamelan. Saat masih kecil, dia kerap nonton acara-acara gamelan di TVRI. Kadang-kadang, dia sampai tertidur dengan televisi masih menayangkan musik-musik gamelan. "Mungkin, dari situ secara tidak sadar saya memahami musik gamelan," ujarnya.
Kendati sudah sukses di Eropa, dia juga tetap ingat kampung halaman. Dia beberapa kali mengadakan opera berdasar karya-karya sastrawan. Di antaranya, Pro Patria yang diadaptasi dari karya Sutan Takdir Alisjahbana berjudul Kalah dan Menang, Mengapa Kau Culik Anak Kami berdasar drama tulisan Seno Gumira Ajidarma, dan Ibu yang Anaknya Diculik Itu yang diadaptasi dari monolog Seno Gumira Adjidarma.
Ananda juga sibuk dengan rencana memberikan pendidikan musik bagi anak-anak tak mampu. Bersama Yayasan Musik Sastra Indonesia, dia akan merekrut 20 anak yang tinggal di sekitar Ananda Sukarlan Center for Music and Dance. Mereka akan diberi pendidikan musik gratis.
Nama Ananda Sukarlan sudah berkibar di Eropa selama dua dekade. Salah seorang maestro piano asal Indonesia itu juga telah meraup banyak prestasi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu