Anang Famred

Oleh: Dahlan Iskan

Anang Famred
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Gaduh. Itu di luar perkiraan Anang.

"Waktu diminta mengucapkan Pancasila saya pede saja. Saya langsung berdiri. Gak masalah. Masak Pancasila tidak hafal," ujar Anang kepada saya kemarin.

"Ternyata tiba-tiba saya tidak hafal bunyi butir keempat. Imun saya lagi turun," katanya.

"Ya sudah. Saya harus mundur. Saya ini kan sering ceramah tentang Pancasila, NKRI, UUD 45, dan kebangsaan. Kan memalukan. Tidak hafal Pancasila," katanya.

Sebenarnya saya sendiri tidak setuju Anang mengundurkan diri. Akan tetapi karena Anang ingin konsisten dengan sikapnya itu, saya pun berubah jadi bangga padanya.

"Saya ini kader NU, kader PKB, Ketua DPRD. Saya harus menjaga nama baik semua itu. Tidak hafal Pancasila adalah memalukan," katanya.

Sebenarnya tidak hanya Anang yang tidak hafal. Pengucapan para wakil ketua juga salah. "Hanya wakil ketua yang dari PDI-Perjuangan yang hafal sempurna," ujar Anang.

PKB mendapat jatah ketua karena memiliki kursi terbanyak: 10 kursi. Dari 50 kursi DPRD Lumajang. PDI-Perjuangan, juara dua, punya 9 kursi.

Begini tulisan Dahlan Iskan tentang Ketua DPRD Lumajang Anang Akhmad Saifuddin yang mundur karena tidak hafal Pancasila saat didemo mahasiswa HMI.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News