Anas, Chandra dan Nazar Harus Dikonfrontir
Selasa, 20 September 2011 – 21:42 WIB
JAKARTA - Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diharapkan dapat bekerja secara independen, profesional, serta berorientasi penuh pada penuntasan kasus dugaan pelanggaran oleh pimpinan dan pegawai KPK. Karenanya, Komite Etik diminta tidak membonsai kasus M Nazaruddin, bukan untuk membonsainya.
"Dengan demikian KPK juga dapat bekerja profesional dalam menuntaskan kasus Nazaruddin," kata Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW) yang juga Deklarator Komite Pengawas KPK, Neta S Pane, Selasa (20/9), di Jakarta.
Baca Juga:
Menurutnya, dalam rangka akselerasi penanganan perkara serta pembuktian tentang tuduhan-tuduhan Nazaruddin, maka Komite Etik KPK mutlak perlu menghadirkan atau melakukan konfrontasi langsung antara mantan bendahara umum Partai demokrat itu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum wakil ketua KPK Chandra Hamzah.
"Bagaimanapun pengakuan Nazaruddin dan kesaksian dari beberapa terperiksa, tidak boleh diabaikan agar proses hukum dapat ditegakkan secara konsisten," kata Neta.
JAKARTA - Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diharapkan dapat bekerja secara independen, profesional, serta berorientasi penuh pada penuntasan
BERITA TERKAIT
- Guntur PDIP Heran KPK Ingkari Janjinya Sendiri, Padahal Warga Banyak Laporkan Jokowi
- Kepala Disnakertrans Sumsel Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Izin K3
- Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Pimpinan MPR: Tetap Waspada
- Pemkot Bandung Larang Aktivitas Cari Koin di Taman, Ini Alasannya
- Prabowo Masuk Daftar 10 Pemimpin Dunia Berpengaruh, Ketum Garuda Asta Cita Merespons
- Legislator NasDem Dukung Program Prabowo, Tetapi Kritik Keras Rencana Raja Juli