Anas: Demokrat tak Boleh Ketinggalan Kereta
Jumat, 14 Desember 2012 – 20:30 WIB

Silaturahmi Nasional (Silatnas) Partai Demokrat yang digelar di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/12). Foto: Ridhwan Ermalamora For JPNN
BOGOR - Ketua Umum DPP Partai Demokrat (PD), Anas Urbaningrum mengingatkan kadernya untuk mempersiapkan diri jelang Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden tahun 2014 mendatang. Menurutnya, PD tidak boleh ketinggalan kereta pada pesta demokrasi yang digelar lima tahun sekali itu. "Kalau konsolidasi bisa solid. Kita yakin partai kita akan semakin melembaga sebagai partai modern. Dengan demikian rakyat punya harapan untuk menitipkan masa depannya kepada partai kita," katanya.
"Kita sadar bahwa kita tidak boleh ketinggalan kereta. Kita harus bergerak dengan persiapan matang menuju 2014. Karena itu, forum Silatnas (Silaturahmi Nasional) ini dijadikan momentum kebangkitan PD," kata Anas pada saat membawakan sambutan di acara Silatnas yang dirangkaikan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) XI PD di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/12).
Menurut Anas, yang perlu dilakukan saat ini adalah melanjutkan konslidasi partai sampai ke tingkat bawah. Kata dia, konsolidasi itu penting untuk memastikan seluruh potensi elemen dan energi partai bergerak untuk menembus sisi kehidupan rakyat.
Baca Juga:
BOGOR - Ketua Umum DPP Partai Demokrat (PD), Anas Urbaningrum mengingatkan kadernya untuk mempersiapkan diri jelang Pemilu Legislatif dan Pemilihan
BERITA TERKAIT
- Pilkada Kabupaten Serang Diulang, Ratu Zakiyah-Najib Batal Menang
- Aklamasi, AHY Jadi Ketum Demokrat Lagi, SBY Ketua Majelis Tinggi
- Megawati Keluarkan Surat Tugas Baru, Basarah dan Ronny Talapessy Jadi Jubir
- Tanggapi Aksi #IndonesiaGelap, PSI: Menurut Data, Indonesia Sangat Cerah
- Instruksi Megawati Belum Berubah: Kader PDIP Dilarang Ikut Retret!
- Kritik Pelaksanaan Retret, Akademisi: Kepala Daerah Jadi Perpanjangan Tangan Presiden