Anas Disarankan Berani Blak-blakan

jpnn.com - JAKARTA -- Tersangka dugaan gratifikasi proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional Hambalang, Anas Urbaningrum, disarankan berani buka-bukaan mengenai siapa saja yang terlibat dari ikut menikmati uang proyek tersebut.
Jika bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas itu hanya diam saja, maka berarti dia tak membantu upaya KPK menggarap kasus itu hingga tuntas
"Saya kira Anas harus buka. Dia harus menjadi peniup peluit, baru dia akan berarti hari ini. Kalau dia diam saja buat saya itu tidak ada apa-apanya," kata pengamat politik Boni Hargen di Jakarta, Minggu (12/1).
Ia menyatakan jika Anas menjadi peniup peluit maka semua informasi dan data harus diberikan kepada KPK.
Anas juga harus membuktikan bahwa ada politisasi kasus yang menimpanya itu, seperti yang dia omongkan. Jika dia punya bukti maka orang akan percaya bahwa memang ada kriminalisasi politik atas perkara ini.
"Saya kira itu positif buat Anas. Tapi kalau dia diam saja, semua orang akan bilang kalau dia hanya ngeles," ungkap Boni.
Dia yakin, KPK akan berani mengusut jika Anas punya bukti. Menurutnya, KPK tidak akan takut dengan siapa pun.
"KPK berani kok, kan kemarin (KPK bilang) kesaksian Anas menentukan Ibas dipanggil apa tidak," kata Boni. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Tersangka dugaan gratifikasi proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional Hambalang, Anas Urbaningrum, disarankan berani
- Guru R1 Siap Ikut Demo Nasional 18 Maret, Tolak Penundaan Pengangkatan PPPK 2024
- MinyaKita Tak Sesuai Takaran, Legislator PKB: Ini Penipuan dan Pelanggaran Serius
- Pemerintah Pusat Izinkan Program Sarapan Gratis, Pramono Segera Laksanakan
- Bangun Kawasan Transmigrasi Lokal Barelang, Kementrans Gandeng Pemkot Batam
- Warga Diminta Waspadai Longsor di Kawasan Menuju Wisata Gunung Bromo
- Dikritik karena Tinjau Banjir Pakai Helikopter, Pramono: Itu Bukan Permintaan Saya