Anas Ingatkan Puan Agar Tak Desak SBY
Soal Reshuffle Kabinet
Minggu, 21 November 2010 – 10:31 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum meminta semua pihak tidak menekan Presiden SBY untuk melakukan reshuffle. Proteksi Anas untuk presiden itu menjawab manuver tokoh PDIP Puan Maharani yang secara terbuka mendesak SBY untuk mengganti menteri berkinerja buruk.
"Reshuffle kok didesak-desak," sindir Anas sewaktu dihubungi, Sabtu (20/11). Dia menegaskan bahwa mengangkat, memberhentikan, dan mengganti menteri merupakan kewenangan penuh presiden. "Masyarakat saja paham itu," katanya.
Baca Juga:
Menurut Anas, tidak baik menyatakan meminta atau melarang presiden untuk melakukan reshuffle kabinet. Terlebih lagi dalam konteks komunikasi politik antarparpol. "Akan sangat etis kalau presiden tidak didesak atau dipaksa untuk mempercepat reshuffle," tegas mantan ketua umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) itu.
Dia menambahkan, Indonesia menganut sistem presidensial. Karena itu, lanjut Anas, sangat tepat kalau segala urusan reshuffle dipercayakan sepenuhnya kepada presiden. "Lha wong, presidennya itu SBY. Mbok urusan irama atau kapan reshuffle akan dilakukan diserahkan saja kepada SBY," ujarnya.
JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum meminta semua pihak tidak menekan Presiden SBY untuk melakukan reshuffle. Proteksi Anas untuk
BERITA TERKAIT
- PDIP Hadirkan Once di Acara Natal Nasional NTT
- PDIP Gelar Puncak Perayaan Natal di NTT, Ternyata Ini Alasan Megawati
- Saleh Daulay: Rencana Pertemuan Mega-Prabowo Pertanda Baik
- 100 Hari Rezim Prabowo, Pengamat: Berupaya Lepas dari Bayang-Bayang Solo
- Saat Megawati Cerita Pernah Dilukis Jelek dan Digambar Entok
- Dilukiskan sebagai Srikandi Membawa Panah, Megawati: Saya Disuruh Membidik Siapa?