Anas: Itu Skenario 2014
Rabu, 29 Juni 2011 – 07:39 WIB

Anas: Itu Skenario 2014
JAKARTA - Wajah pria yang lahir di Ngaglik, Srengat, Blitar, Jawa Timur 15 Juli 1969 ini tetap saja cool. Sekalipun serangan terhadap Partai Demokrat yang dipimpinnya, seolah tak pernah kehabisan mesiu. Anas Urbaningrum tidak menampakkan suasana yang galau, panik dan grogi. Dari ’’bom’’ Nazaruddin, sampai survei LSI yang menyebut tingkat kepuasan publik terhadap Presiden SBY turun hingga 47 persen. ’’Lihat saja pertanyaan-pertanyaan yang diajukan! Kelihatan sekali, bahwa responden dibombardir dengan masalah-masalah yang tengah muncul. Bukan pertanyaan yang berimbang antara prestasi dan permasalahan. Desain survey seperti ini kelihatan sekali sedang mengarahkan dan sengaja mempengaruhi persepsi responden,’’ keluhnya.
’’Saya meragukan hasil survei itu. Angka di bawah 50 persen, agaknya ini bukan survei yang memotret realitas. Survei ini cenderung mengarahkan realitas. Hampir bisa dipastikan, kampanye negatif ini adalah bagian dari skenario menuju 2014,’’ sebut alumnus FISIP Unair Surabaya dan meraih master bidang Ilmu Politik di UI tahun 2000 ini.
Baca Juga:
Bagaimana logikanya? ’’Kalau angkanya sedang turun, mungkin saja. Tetapi kalau di bawah 50 persen, lalu dipublikasikan dengan amat tendensius dan sistematis, saya makin meyakini bahwa ini sudah masuk kategori: kampanye negatif kepada SBY dan Pemerintah,’’ sebutnya. Anas betul-betul tak habis mengerti, mengapa tema-tema pertanyaannya sengaja dipilih pada problem-problem terkini? Dia menyebut, sangat mungkin survei ini didesain untuk mempengaruhi responden.
Baca Juga:
JAKARTA - Wajah pria yang lahir di Ngaglik, Srengat, Blitar, Jawa Timur 15 Juli 1969 ini tetap saja cool. Sekalipun serangan terhadap Partai Demokrat
BERITA TERKAIT
- Yorrys Dukung Bahlil Menerapkan Pengelolaan Golkar Secara Modern
- Pakar Hukum Abdul Chair Dorong MK Tetapkan Pemenang Pilkada Banggai Tanpa Kembali PSU
- Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Ketidaktegasan Prabowo Memimpin
- Gibran bin Jokowi Tak Berkontribusi, Wajar Ada yang Meminta Ganti
- Gus Khozin Kritik Tugu Titik Nol IKN yang Viral di Medsos
- Tuntut Keadilan, Ratusan Kader Gerindra Banggai Gelar Aksi di Polres