Anas Jawish Pembuat Sepatu Asal Suriah Dapat Kerja di Geelong

Dia mengatakan dulu membuat sepatu dilakukannya dengan tangan, di Suriah kebaanyakan sepatu dibuat di pengrajin kecil tanpa bantuan mesin sama sekali.
Dari awalnya, pengetahuan bahasa Inggris Anas sudah bagus, namun dia pada awalnya jarang berbicara.
Namun setelah hampir setahun bekerja di sana Maul mengatakan bahasa Inggris Anas sekarang sudah meningkat luar biasa.
"Ini tidak menjadi masalah sama sekali." kata Maul.
"Dia betul-betul bagus. Dia menyesuaikan diri dengan baik dengan rekan-rekan yang lain. Mudah-mudahan dia akan terus bekerja di sini."

Anas Jawish juga senang bahwa dia akhirnya menemukan pekerjaan, khususnya di industri yang dipandang sebagai industri yang sekarat di Australia.
Menurut data sensus, jumlah pembuat sepatu di Australia turun dari 1307 di tahun 2006 menjadi 903 di tahun 2016.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia