Anas: Kemiskinan dan Pengangguran, 'Isu Seksi' di Pemilu 2014
Senin, 08 November 2010 – 14:53 WIB

Anas: Kemiskinan dan Pengangguran, 'Isu Seksi' di Pemilu 2014
Anas berharap, kader PD yang memperoleh amanah di eksekutif dan legislatif di daerah, tidak berpandangan bahwa keberhasilan politik bisa diukur dari berapa kursi yang diperoleh dalam pemilu. Sebab katanya, perolehan suara/kursi yang besar hanyalah merupakan prestasi antara, bukan prestasi akhir atau prestasi puncak.
Artinya katanya, dalam konteks politik, prestasi kader PD harus diukur dari seberapa banyak mampu menurunkan angka kemiskinan atau pengangguran. "Tujuan demokrasi dan politik adalah menjadi demokrasi yang mapan dan establish, serta secara nyata menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran. Sebab seluruh kerja pemerintah dan politik akan berujung di dua hal itu," ucap mantan Ketua Umum HMI itu pula.
Lebih jauh, kata Anas, keberhasilan (seorang) anggota DPR akan dinilai jika angka kemiskinan dan pengangguran di daerahnya menurun di tahun 2014. Jika angka itu bertambah atau meningkat, maka berarti anggota DPRD tersebut gagal dan tidak berhasil, yang (juga) berarti perjuangan politik DPRD tersebut tahun 2014 akan mengalami kesulitan. "Namun, itu (kemiskinan dan penggangguran) juga merupakan lahan subur (bagi) kader PD untuk berkampanye, untuk mendapatkan dukungan dari rakyat lebih besar," katanya.
Anas sekaligus berharap, selain wajib bergaul dengan kalangan elit partai sesuai kewajiban partai, seluruh kader PD pun tidak menjauhi dan memperlebar pergaulan dengan saudara-saudara fakir miskin. Kader PD katanya, hendaknya menyediakan ruang, waktu dan komitmen, untuk bergaul dengan kalangan miskin yang membutuhkan perhatian. Jika kader PD menutup akses dengan kaum fakir, maka bisa diyakini parpol itu akan melemah dan dijauhi rakyat.
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum mengatakan, isu kemiskinan dan pengangguran merupakan wacana "seksi" yang
BERITA TERKAIT
- Para Purnawirawan Minta Wapres Diberhentikan, Tokoh Muda Bersuara Bela Gibran
- Arief Poyuono: Harus Ada Alasan Kuat untuk Menggulingkan Gibran
- Inas Zubir Bicara Krisis dan Peluang Masa Depan Hanura di Tengah Keterpurukan
- Ormas Kebablasan Bukan Diselesaikan dengan Revisi UU, tetapi Penegakan Hukum
- Saat Melantik Pengurus Baru Partai Hanura, OSO: Kami Mendukung Prabowo
- Tutup Kegiatan RBN NasDem, Surya Paloh Minta Anak Muda Berjuang Bangun Bangsa