Anas Masih Ditunggu Teken Pakta Integritas
Selasa, 12 Februari 2013 – 06:29 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. FOTO : MUHAMAD ALI/JAWAPOS
Amir menyatakan, bahwa penandatanganan pakta itu menunjukkan komitmen besar pengurus PD dari tingkat pusat sampai daerah untuk bekerja lebih baik bagi rakyat. Penandatangan itu sudah dimulai oleh seluruh Dewan Pimpinan Daerah PD se-Indonesia yang dua hari lalu hadir di Cikeas.
Selain 33 pimpinan DPD, menurut Amir, pengurus inti PD di tingkat pusat yang hadir pula di Cikeas juga telah membubuhkan tandatangan. "Pakta integritas ini adalah janji kepada negara. Saya kira Demokrat kini menjadi satu-satunya partai politik yang menandatangani pakta integritas dan disiplin, termasuk soal pajak," ujarnya.
Hingga kemarin, Anas masih dikabarkan sedang dalam kondisi tidak fit. Menurut salah satu sejawatnya yang juga anggota DPR asal Fraksi PD Mirwan Amir, mantan ketua umum PB HMI itu sedang menderita flu. "Tapi kondisinya sudah agak membaik, hanya butuh istirahat," ujar Mirwan yang sempat menjenguk ke Anas di kediamannya Jakarta kemarin.
Dengan alasan sakit itu pula lah Anas absen dalam pertemuan Majelis Tinggi dengan DPD-DPD se-Indonesia di Cikeas 10 Februari lalu. Di depan SBY sebagai ketua dan tujuh anggota Majelis Tinggi lainnya, para pimpinan partai di tingkat provinsi itu kesemuanya diminta pula membubuhkan tanda persetujuan untuk menjalankan 10 poin yang diatur di pakta integritas.
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum masih ditunggu untuk membubuhkan tandatangannya dalam pakta integritas PD. Hingga kemarin,
BERITA TERKAIT
- Soal Ganti Wapres, PSI Minta Para Purnawirawan Hormati Kedaulatan Rakyat
- Hasil PSU Pilkada Siak Digugat, Bahlil: Golkar Kawal Kemenangan Afni-Syamsurizal
- Ketum Golkar soal Pilkada Siak 2024: Perempuan Muda Menang 2 Kali, Luar Biasa, Wajib Dikawal
- SCL Taktika Paparkan Hasil Quick Count Aulia-Rendi
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Bawaslu Sebut PSU Pilkada Serang Berjalan Lancar Meski Ada OTT Pelaku Politik Uang