Anas Minta Nazaruddin Mundur dari Proyek Hambalang
jpnn.com - JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum pernah meminta mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin mundur dari proyek pembangunan pusat sarana dan prasarana di Bukit Hambalang, Jawa Barat. Upaya turun tangan yang dilakukan Anas itu karena PT Adhi Karya sempat berselisih dengan perusahaan Nazaruddin yang juga mengincar proyek mercusuar Hambalang.
Keterkaitan Anas ini terungkap saat surat dakwaan terdakwa kasus dugaan korupsi proyek Hambalang Deddy Kusdinar yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK di sidang Pengadilan Tipikor Jakarta pada Kamis, (7/11).
JPU I Kadek Wiradana menjelaskan, PT Adhi Karya meminta bantuan Anas agar mendepak Nazaruddin dari proyek tersebut. Cara itu dilakukan Adhi Karya lantaran Mindo Rosalina Manulang, yang merupakan anak buah Nazaruddin terus-menerus mendesak Adhi Karya mundur dari proyek Hambalang.
"Mindo Rosalina Manulang sempat melakukan pertemuan dengan Manajer Pemasaran PT Adhi Karya, Arief Taufiqurrahman, di Hotel Dharmawangsa. Rosa meminta PT Adhi Karya mundur dari proyek Hambalang," kata JPU Wiradana saat membacakan surat dakwaan dalam sidang.
Desakan mundur itu disampaikan Mindo karena bosnya Nazaruddin yang akan mengerjakan proyek Hambalang itu dengan membawa PT Duta Graha Indah.
"Mindo Rosalina mengatakan telah mengeluarkan banyak uang untuk proyek Hambalang. Arief lalu mengadukan permasalahan ini kepada Kepala Divisi Konstruksi Jakarta I PT Adhi Karya Teuku Bagus yang akhirnya diteruskan kepada Mahfud Suroso untuk disampaikan ke Anas. Teuku Bagus meminta tolong Mahfud Suroso karena Mindo Rosalina terus mengganggu," sambung jaksa.
Untuk mempertegas permintaan Adhi Karya itu, menurut Jaksa, Anas kemudian menggelar pertemuan dengan Mahfud Suroso dan Nazaruddin pada acara buka puasa bersama. Saat itu Anas meminta Nazaruddin agar mundur dan tidak mengambil proyek Hambalang. (flo/jpnn)
JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum pernah meminta mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin mundur dari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mulai Januari 2025, Pekerja Indonesia Pensiun di Usia 59 Tahun
- Gabung BRICS, RI Bisa Jadi Jembatan Suarakan Kepentingan Negara Berkembang
- HMPV Merebak di Tiongkok, Dinkes Jateng Minta Warga Jangan Panik, Tetapi
- Gempa Berkuatan Magnitudo 4,2 Guncang Lombok, Tidak Berpotensi Tsunami
- Pernyataan Penasihat Kapolri Dianggap Bisa Kikis Kepercayaan Masyarakat ke Polisi
- 5 Juta Jemaah Calon Haji Menunggu Keberangkatan, Ada yang Khawatir Tak Berangkat