Anas Sarankan Foke Rajin ke Kampung
Tuduh Jokowi Money Politic, Tim Incumbent Bisa Kena Bumerang
Senin, 16 Juli 2012 – 10:51 WIB
.
Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari menganggap tuduhan praktik politik uang terhadap Jokowi-Ahok dalam Pilkada Gubernur DKI Jakarta sebagai perbuatan kalap dari pihak yang enggan menerima kekalahan dengan jantan. "Silahkan orang kalap dan tidak menerima kekalahan menuduh kami telah berbuat macam-macam. Tapi kami tetap di posisi semula untuk melakukan work plan. Kami nggak akan kepancing," tegas Eva.
Seperti diketahui, tim advokasi pasangan calon gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli, mengatakan pihaknya menemukan praktik politik uang (money politic) pada pilkada DKI Jakarta yang berlangsung 11 juli kemarin (11/7/2012). Dugaan praktik politik uang itu telah dilaporkan ke Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Jakarta.
Tim advokasi Foke-Nara menuding praktik politik uang itu dilakukan pasangan nomor urut tiga, Joko Widodo- Basuki Tjahaja Purnama atau Jokowi-Ahok. Hal itu berdasarkan keterangan saksi, yaitu Mahmuri, ketua RW 07, kelurahan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, dan anggota koordinator pasangan Foke-Nara wilayah Jakarta Pusat, Yan Awalisi Rimray.
Mengenai tuduhan itu, Eva Kusuma Sundari menyatakan siap menghadapinya. Eva menyatakan partainya siap membuktikan bahwa hal itu tidak benar. "Kami tak pernah melakukan itu," tuturnya.
JAKARTA - Ketua Umum DPP Demokrat, Anas Urbaningrum meminta pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli supaya rajin mengunjungi daerah yang belum pernah
BERITA TERKAIT
- DPR Ingatkan Kesbangpol Batam Seusai Buat Surat Edaran Pengumpulan Data C1
- Distribusi Logistik Pilkada 2024 Tuntas Jelang Pemungutan Suara
- 8.965 Personel Gabungan Satpol PP Siap Amankan 4.848 TPS di Tangerang
- Sinyal Prabowo Dukung RIDO di Jakarta Sudah Kuat, Surat Jadi Buktinya
- Logistik Pilkada Bangka Barat Didistribusikan ke 341 TPS, Tak ada Wilayah Terpencil
- 2 Timses Paslon Terkena OTT, Sebegini Uang yang Disita