Anas: Tak Perlu Ada Penundaan Pemilu
Senin, 06 Juli 2009 – 16:27 WIB

Anas: Tak Perlu Ada Penundaan Pemilu
JAKARTA - Salah satu anggota Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono, Anas Urbaningrum, menegaskan bahwa gagasan menunda Pilpres 8 Juli 2009 sebaiknya harus ditolak dan tidak bisa ditoleransi. Kendatipun katanya, timbulnya seruan pengunduran itu muncul menyusul banyaknya kontroversi soal pemilih fiktif dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang dimiliki KPU.
Seperti dijelaskan oleh Anas, di Jakarta, Senin (6/7), setidaknya ada beberapa alasan kenapa seruan itu sebaiknya ditolak. Pertama, menurutnya, bahwa memang dalam demokrasi itu semua bebas berpendapat dan berkepentingan, namun pendapat dan pemikiran itu mestilah yang berbasis logika dan kejernihan berpikir.
Baca Juga:
"Artinya, jika kepentingan itu wajar, memang harus diberi tempat terbaik, termasuk untuk menang dalam pilpres. Tetapi soal penundaan ini, apakah termasuk kepentingan yang mendatangkan faedah bagi kepentingan pembangunan demokrasi yang sehat dan mendukung masa depan?" jelasnya.
Sehubungan dengan itu, tegas Anas pula, kepentingan untuk menang semestinya tak boleh menyingkirkan hajat rakyat untuk mendapatkan manfaat dari kehadiran pemilu yang luber dan jurdil, serta aman, tertib, juga damai. Kendati demikian, Anas juga mengakui bahwa perbaikan DPT itu memang harus dilakukan oleh KPU, dan menurutnya ini sudah dan sedang terus dikerjakan. Justru itu, ujarnya pula, sebaiknya proses itu didukung oleh semua pasangan calon dan timnya.
JAKARTA - Salah satu anggota Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono, Anas Urbaningrum, menegaskan bahwa gagasan menunda Pilpres 8 Juli 2009 sebaiknya
BERITA TERKAIT
- Isu Matahari Kembar Diredakan Muzani, Bukan Dasco Apalagi Hasan Nasbi, Tumben
- PAN Dukung Prabowo Jadi Capres 2029, Ahmad Sahroni: Masih Dini untuk Bicara Pilpres
- Sahroni Nilai Pertemuan Sespimmen Polri dengan Jokowi Kurang Pas, Begini Alasannya
- Buka Pendidikan untuk Kader Muda Golkar, Bahlil Sebut Misbakhun Sosok Pemenang
- Irving Siap Cabut Gugatan PSU Pilkada Siak yang Diajukan Wakilnya di Sidang Perdana
- Hari Kartini, Widya Desak Pemulihan Hak Perempuan eks Pemain Sirkus yang Dieksploitasi