Anas Urbaningrum: Kembalikan Kesejahteraan Pengemudi Ojol

Anas berpendapat bahwa yang lebih masuk akal adalah seorang driver harus dipandang sebagai mitra penuh oleh aplikator, bukan karyawan yang terus dikurangi porsi pembagiannya.
Dia mengakui berbagai tinjauan memang menyebutkan bahwa di era IT ini telah terjadi model kapitalisme yang lebih ganas dalam mengakumulasi kapital dibanding era-era industrial sebelumnya.
Posisi orang-orang terkaya di dunia didominasi oleh konglomerat IT yang sanggup mengakumulasi jauh lebih cepat dan lebih besar ketimbang para pendahulunya.
"Ada jargon, ilmu pengetahuan dan teknologi adalah kunci, itu benar. Akan tetapi kita harus melihatnya lebih proporsional demi menegakkan keadilan," tuturnya.
Anas menyampaikan dalam kasus ojol. yang berkeringat di jalan adalah driver, yang berisiko jika kendaraannya kecelakaan juga pengemudi.
"Yang harus membeli bensin setiap hari ya driver sendiri. Driver memilih menjadi ojol karena tidak ada pilihan yang lebih baik, rasanya tidak adil menghisap keringat mereka lebih banyak lagi," ujar mantan ketum PB HMI itu.
Oleh karena itu, Anas menegaskan jika PKN menang, partainya akan memperjuangkan pengemudi ojol mendapatkan kembali kesejahteraannya.
"yakni 90 persen penghasilan merupakan hak driver yang memiliki semuanya, kecuali sistem. 10 persen itu sudah cukup besar bagi aplikator, itu namanya keadilan," kata Anas.(fat/jpnn.com)
Ketua Umum PKN Anas Urbaningrum mengatakan kesejahteraan pengemudi ojol dari bagi hasil dengan aplikator harus dikembalikan.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Menjelang Lebaran, Pak OSO & Kader Hanura Bagikan Ribuan Paket Sembako ke Warga
- 44 Mitra Ojol di Jateng Kaget Cuma Dapat BHR Rp 50 Ribu
- Soal Driver Ojol Dapat BHR Rp 50 Ribu, Ini Penjelasan Wamenaker
- Driver Ojol Protes Dapat Bonus Rp50 Ribu, Wamenaker: Mereka Cuma Pekerja Sambilan
- Sobat Aksi Ramadhan 2025 Bentuk Nyata Kepedulian Pertamina Terhadap Masyarakat
- Modantara: Seharusnya BHR bagi Ojol Diberikan Berdasarkan Kinerja & Pencapaian Target