Anas Yakin Jadi Tersangka Karena Pidato SBY
Sabtu, 23 Februari 2013 – 15:58 WIB

Anas Urbaningrum saat menyampaikan keterangan pers di gedung DPP PD, Sabtu (23/2). Foto: Ade Sinuhaji
JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum sudah mencium gelagat dirinya akan dijadikan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), setelah Ketua Majelis Tinggi PD, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendesak kejelasan status Anas di KPK. Bahkan, Anas mengaku lebih yakin akan jadi tersangka setelah SBY selaku Ketua Majelis Tinggi PD mempersilahkan dirinya untuk fokus menghadapi proses hukum yang dituduhkan kepadanya.
Hal ini disampaikan Anas dalam keterangan persnya di gedung DPP PD, Sabtu (23/2). Menurutnya, pada awalnya dia meyakini bahwa dirinya tidak akan punya status hukum di KPK. Hal itu karena dia yakin KPK bekerja independen, mandiri dan profesional. Selain itu KPK tidak bisa ditekan oleh opini dan hal lain di luar opini, termasuk tekanan kekuatan-kekuatan sebesar apapun itu.
Baca Juga:
"Saya baru mulai berfikir akan punya status hukum di KPK ketika ada semacam desakan (dari SBY) agar KPK segera memperjelas status hukum saya, kalau benar katakan benar, kalau salah katakan salah. Ketika itu saya mulai berfikir jangan-jangan saya akan jadi tersangka," ungkap Anas.
Baca Juga:
JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum sudah mencium gelagat dirinya akan dijadikan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi
BERITA TERKAIT
- Kejaksaan Dianggap Tak Serius Tangani Kasus Pemalsuan Dokumen RUPSLB BSB
- Asido Ungkap Peran Advokat dalam Bidang Kepailitan dan PKPU
- Lestari Moerdijat Dorong Para Peneliti Kuatkan Jaringan Internasional, ini Tujuannya
- Lemhannas Ingin Kepala Daerah Jadi Pemimpin Negarawan
- Polarisasi Berbasis Identitas Makin Tajam, Ketum GP Ansor: Stabilitas Ekonomi Harus Dijaga
- Budi Said Pertimbangkan Kasasi, Prof Romli Siap Bela Putusan PT DKI