Ancam Langsung Putuskan Perkara KPU Kabupaten Tangerang
jpnn.com - JAKARTA – Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menggelar sidang singkat perkara dugaan pelanggaran kode etik oleh lima komisioner KPU Kabupaten Tengerang. Sidang dibuka dan langsung ditutup.
Langkah tersebut dilakukan karena pihak pengadu Agus Sofyan, yang merupakan Kuasa Hukum Adam Baedawi, tidak hadir dalam sidang perdana yang digelar di Gedung DKPP, Jakarta, Rabu (28/5).
“Tadi (Rabu,red) sekitar pukul 09.55 WIB pengadu mengontak saya dan mengatakan bahwa tidak dapat hadir dalam persidangan dikarenakan ada urusan lain,” ujar, Arifudin staf Persidangan DKPP.
Pandangan senada juga dikemukakan Ketua Majelis Pemeriksa DKPP, Nelson Simanjuntak. Menurutnya, karena pengadu tidak hadir, sementara sidang digelar untuk mendengar pokok aduan dari pengadu dan berdasarkan kesepakatan bersama tim pemeriksa daerah, maka sidang dinyatakan ditutup.
Menurut Nelson, apabila pada sidang berikutnya pengadu masih tidak dapat hadir, maka DKPP akan langsung memutus perkara dengan teradu lima Komisioner KPU Kabupaten Tengerang.
Sidang sedianya digelar setelah kelima komisioner KPU Tangerang dinilai tidak menjalankan rekomendasi Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Tangerang, Nomor 153/Panwaslu.Kab.TNG/IV/2014. Isinya meminta agar dilakukan pengecekan ulang terhadap formulir model C1/D1/DA, dari hasil pemungutan suara pemilu legislatif, 9 April lalu.
Dalam surat tersebut, Panwaslu juga meminta apabila masih ditemukan selisih suara dari hasil penghitungan, maka direkomendasikan untuk dilakukan perbaikan
Atas ketidakhadiran pengadu, teradu terlihat sedikit kesal. Pasalnya, mereka telah menyiapkan jawaban atas dalil-dalil yang disangkakan pengadu.
JAKARTA – Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menggelar sidang singkat perkara dugaan pelanggaran kode etik oleh lima komisioner KPU
- Kapan Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Hasil Pilkada? Ketua KPU Bilang Begini
- Buntut Insiden di Arena Mukernas PPP, Mardiono dan Orang Kepercayaannya Disomasi
- Prabowo Usul Pengampunan Koruptor, Nasir Djamil Singgung Inisiatif Menteri
- Sedih Lihat Hubungan Mega-Jokowi, Effendi Simbolon Ajak Keduanya Berdamai
- Deddy Tidak Membantah Upaya Jokowi Mau Mengobok-Obok PDIP Mengganti Hasto
- Deddy Sitorus Ungkap Anomali dari Banyaknya Spanduk yang Serang PDIP