Ancaman Habib Bahar ke Jokowi Direspons Istana
jpnn.com, PANGKAL PINANG - Pernyataan bernada ancaman kepada Presiden Joko Widodo dari Habib Bahar bin Smith mendapat respons dari Kepala Kantor Staf Presiden atau KSP Moeldoko.
Habib Bahar yang merupakan terdakwa perkara dugaan penganiayaan pada dua remaja inisial MKU dan CAJ, menyampaikan pesan ke Jokowi usai menjalani persidangan di Bandung, Jawa Barat, Kamis (14/3). "Sampaikan ke Jokowi, tunggu saya keluar," ucap Bahar.
BACA JUGA: Novel Sebut Habib Bahar Target Operasi
Moeldoko menyatakan, pernyataan Bahar tidak tepat ditujukan kepada Kepala Negara yang menurutnya tidak pernah mengintervensi proses hukum, termasuk yang dialami oleh pengasuh Ponpes Alawiyin, Bogor, tersebut.
"Saya pikir itu tidak tepat bahwa seolah-olah presiden yang melakukan law enforcement, itu perlu belajar lagi itu Smith itu," tegas Moeldoko usai mendampingi presiden di Pangkalpinang.
Dia menyampaikan, bahwa semua persoalan hukum itu ada yang menangani. Presiden menurutnya sama sekali tidak pernah mengintervensi persoalan-persoalan hukum.
"Jadi kalau seolah-olah dituduhkan karena Pak Jokowi, ini salah sasaran, salah alamat itu. Bahwa semua hal-hal yang berkaitan dengan pelanggaran hukum adalah ditangani sepenuhnya oleh aparat penegak hukum," tambah Moeldoko.
Mantan Panglima TNI itu menambahkan, Presiden ketujuh RI tersebut tidak pernah ikut campur dalam proses hukum yang dihadapi Habib Bahar. (fat/jpnn)
Pernyataan bernada ancaman kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari Habib Bahar bin Smith mendapat respons dari Kepala Kantor Staf Presiden atau KSP Moeldoko.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Pertemuan RK dengan Prabowo dan Jokowi Jadi Sinyal KIM Plus Tegak Lurus Dukung RIDO
- Golkar DKI: Dari Awal Pak Prabowo & Pak Jokowi Mendukung Ridwan Kamil
- Setelah Makan Bareng Prabowo, Ridwan Kamil Sowan ke Jokowi di Solo
- Luthfi-Yasin Dapat Wejangan Langsung dari Jokowi Jelang Debat Pilgub Jateng
- Jokowi Makin Terbuka Dukung Luthfi-Yasin di Pilgub Jateng, Lihat!
- Bicara Cadangan Devisa Era Prabowo, Arief Poyuono Singgung Era Mulyono