Ancaman Intoleransi dan Ekstremisme Pereraat Persahabatan Indonesia-Denmark

Ancaman Intoleransi dan Ekstremisme Pereraat Persahabatan Indonesia-Denmark
Presiden Joko Widodo didampingi ibu negara Iriana menyaksikan PM Denmark Lars Lokke Rasmussen menandatangani kerja sama di berbagai bidang, antara lain di bidang maritim dan lingkungan hidup. Foto Biro Pers

Forum dialog ini membahas keragaman budaya, beragama, peran pemuka agama dan masyarakat dalam membangun masyarakat damai dan inklusif, serta keterlibatan pemuda dan media dalam menangani penistaan agama. Selain itu dibutuhkan peran media, masyarakat, dan pemerintah, terutama dalam penetapan dan implementasi kebijakan legal, upaya literasi bermedia sosial yang bertanggung jawab dan media menyuguhkan kebenaran tetapi tidak bias dan tidak memprovokasi.

Delegasi Indonesia juga berkunjung ke Danish Islamic Center dan berdialog dengan ulama Denmark. Selain itu melakukan pertemuan dengan VINK, lembaga deradikalisasi ekstremisme di kota Kopenhagen.

Kunjungan ini memberikan pemahaman yang lebih dalam terkait praktik beragama dan interaksi antarumat beragama di Denmark, serta upaya Pemerintah Denmark dalam mengatasi ekstremisme.

Indonesia - Denmark Interfaith and Intermedia Dialogue merupakan wujud komitmen kedua negara meningkatkan kerja sama dalam memajukan demokrasi, hak asasi manusia, toleransi, dan kebebasan dalam beragama sebagaimana tercantum dalam Plan of Action 2017 - 2020 untuk Kemitraan antara Pemerintah Kerajaan Denmark dan Pemerintah Republik Indonesia.

Pada 2020 hubungan diplomatik Indonesia dan Denmark mencapai 70 tahun. (ant/dil/jpnn)

Duta Besar Indonesia untuk Denmark, M. Ibnu Said mengatakan Indonesia dan Denmark memiliki tantangan yang sama dalam mengatasi ujaran kebencian


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News