Ancaman Invasi China Makin Nyata, Amerika Siap Pasang Badan untuk Taiwan?

Di lain pihak, Beijing terus memberi tekanan pada Taipei dengan meningkatkan intensitas kegiatan militer di Selat Taiwan.
Pada akhir Januari, delapan pesawat pengebom dan empat jet tempur China dilaporkan memasuki zona pertahanan udara Taiwan. Kemunculan armada sebanyak itu dinilai tak biasa, karena sebelumnya hanya 1-2 pesawat pengintai saja yang terlihat.
Pada hari yang sama dengan insiden itu, armada kapal induk AS memasuki Laut China Selatan. Sebagian besar wilayah di kawasan itu diklaim oleh China dan telah menjadi objek sengketa dengan sejumlah negara.
Insiden kemunculan armada udara China itu mendapat reaksi keras dari AS. Washington mendesak China untuk menghentikan tekanannya pada Taiwan.
"Kami akan terus membantu Taiwan untuk mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang memadai," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price seperti dikutip oleh Reuters.
Pernyataan Price adalah sinyal bahwa AS akan terus membantu memperkuat persenjataan Taiwan agar dapat membela diri jika diserang oleh China.
Biden, yang menyebut China sebagai "pesaing AS yang paling serius", melakukan pembicaraan telepon pertamanya sebagai presiden dengan Presiden China Xi Jinping pada Februari.
Biden menegaskan pada Xi bahwa prioritas AS adalah menjaga kebebasan dan keterbukaan Indo-Pasifik, di mana AS dan China saling berebut pengaruh di kawasan itu. Dia juga menyinggung isu-isu lain, termasuk Hong Kong, Xinjiang, dan Taiwan.
Seorang panglima AS di Indo-Pasifik mengatakan China akan berusaha menginvasi Taiwan dalam satu dekade mendatang
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3
- Gakoptindo Yakin Kebijakan Tarif Trump tak Memengaruhi Harga Kedelai dari AS
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- 33 Tahun Ada, Tupperware Resmi Hengkang dari Aktivitas Bisnis Indonesia
- Perang Dagang China-AS, Prabowo Bimbang Keduanya Teman Baik
- Kunjungan Xi Jinping ke 3 Negara ASEAN Menegaskan Prioritas China