Ancaman Invasi China Makin Nyata, Amerika Siap Pasang Badan untuk Taiwan?
Xi tidak bergeming. Kepada Biden dia mengatakan isu-isu tersebut adalah urusan "kedaulatan dan integritas teritorial" China. Xi berharap Washington dapat bersikap hati-hati.
Namun, pemerintah AS tak sedikit pun mengendurkan komitmennya yang "sekeras batu" pada Taipei.
Pada Maret, Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng menyampaikan di depan parlemen bahwa Washington menyetujui ekspor teknologi sensitif kepada Taipei untuk digunakan oleh armada kapal selam Taiwan yang baru.
Dia menambahkan bahwa transisi pemerintahan di AS tidak mempengaruhi penjualan persenjataan AS kepada Taiwan.
Khawatir dengan serangan militer China, Taiwan mulai meningkatkan kemampuan persenjataannya.
Setelah membeli versi baru rudal Patriot dari perusahaan AS Lockheed Martin, Taiwan pada Agustus mendapat izin dari AS untuk membeli sistem artileri Howitzer senilai 750 juta dolar AS (sekitar Rp 10,7 triliun).
Pada September, pemerintah Taiwan mengusulkan kepada parlemen dana tambahan untuk pertahanan lima tahun ke depan senilai 8,7 miliar dolar AS (sekitar Rp 123,8 triliun).
Taiwan sepertinya ingin menunjukkan bahwa mereka sanggup membela diri sendiri, terutama setelah muncul keraguan apakah AS akan membantu mereka jika diserang oleh China.
Seorang panglima AS di Indo-Pasifik mengatakan China akan berusaha menginvasi Taiwan dalam satu dekade mendatang
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- ICIIS 2024 Sukses, Shan Hai Map Optimistis Iklim Investasi Indonesia Makin Baik
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Medali Debat