Ancaman Malaysia Hanya Gertak Sambal
Soal Travel Advisory agar Warganya Tak Kunjungi Indonesia
Minggu, 29 Agustus 2010 – 07:27 WIB
Di tempat terpisah, Menlu Marty Natalegawa menyatakan bahwa pihaknya telah mendesak Menlu Malaysia untuk melakukan investigasi terhadap penangkapan tiga petugas Dinas Kelautan dan Perikanan di perairan Bintan, Kepulauan Riau tanggal 13 Agustus lalu. Marty mengaku telah merespons keras tindakan diluar batas kewajaran tersebut. "Saya sudah telepon langsung Pak Menlu Malaysia, saya desak mereka untuk bertanggungjawab," kata Marty.
Baca Juga:
Malaysia, menurut Marty, telah siap melakukan investigasi untuk kemudian hasilnya disampaikan pada pemerintah Indonesia. Selanjutnya kedua negara sepakat untuk melakukan perundingan terkait sengketa perbatasan itu di kota Kinabalu, Malaysia 6 September mendatang. Perundingan itu akan fokus pada dua hal. Yang terutama adalah perlindungan terhadap WNI di luar neger. "Karena saya yakin kita semua terganggu dan terusik dengan langkah Malaysia,"ujarnya.
Agenda kedua yang akan dibahasa adalah terkait sengketa perbatasan Indonesia-Malaysia. Segmen yang belum selesai antara lain perbatasan di sisi Selat Malaka, Selat Malaka bagian selatan, dan Laut Sulawesi. Marty mengatakan pemerintah telah memiliki strategi khusus dalam perundingan tersebut.
"Saya mencoba melaksanakan diplomasi, tidak semua bisa dibocorkan ke publik. Yang jelas, perundingan tidak akan selesai dalam satu hari. Dengan Vietnam saja baru selesai setelah 32 tahun," ujar Marty.
JAKARTA - Rencana Malaysia memberlakukan travel advisory terhadap Indonesia tidak kunjung terlaksana. Ancaman tidak langsung yang dicetuskan Menteri
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer