Ancaman Malaysia Hanya Gertak Sambal
Soal Travel Advisory agar Warganya Tak Kunjungi Indonesia
Minggu, 29 Agustus 2010 – 07:27 WIB
Persoalan RI-Malaysia ini terbukti disikapi dengan serius oleh pemerintah. Indikatornya, Marty bahkan rela membatalkan jadwal kunjungan ke Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) yang sebelumnya dijadwalkan pada 24-28 Agustus 2010. Padahal, kunjungan ke kedua negara itu bertujuan untuk membahas masalah bilateral, namun tidak tertutup kemungkinan membahas juga perkembangan yang terjadi di Semenanjung Korea.
Secara terpisah, pemerintah meminta masyarakat dan para TKI yang berada di Malaysia untuk bekerja dengan tenang dan tetap menjalankan tugasnya. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar mengatakan panasnya hubungan kedua negara harus dihadapi dengan kepala dingin. "Pemerintah sedang bekerja keras agar persoalan segera selesai. TKI yang bekerja di Malaysia saya harap tetap menjaga ketenangan dan bekerja seperti biasa," ujarnya.
Di Malaysia sendiri respons terhadap pelemparan kotoran manusia di kantor perwakilan negara mereka terus mencuat. Pergerakan Pemuda UMNO (United Malay National Organization) dan pejabat teras organisasi terbesar di Malaysia itu menyatakan kesabaran mereka habis menyaksikan demonstrasi di Jakarta itu. Aksi LSM Bendera dianggap telah menginjak martabat dan harga diri rakyat Malaysia.
Lalu bagaimana dengan nasib para TKI di Malaysia yang terancam vonis mati? Muhaimin mengatakan, advokasi terhadap mereka yang terancam hukuman mati sudah maksimal. Saat ini bahkan ada tim pembela yang diinisiasi langsung oleh Menkumham Patrialis Akbar. Ketua Umum PKB itu mengutus pejabat Direktorat Pembinaan penempatan Tenaga Kerja dan Satuan Tugas TKI untuk berkoordinasi dengan Kemenlu dan Kemenkumham. "Tunggu prosesnya berjalan dulu baru nanti lihat hasilnya," pungkas dia. (zul)
JAKARTA - Rencana Malaysia memberlakukan travel advisory terhadap Indonesia tidak kunjung terlaksana. Ancaman tidak langsung yang dicetuskan Menteri
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer