Ancaman Pembunuhan Presiden Bukan Hal Baru
Anak Pelaku Peristiwa Cikini Terlibat Konflik Poso
Selasa, 01 September 2009 – 02:25 WIB
JAKARTA - Beberapa waktu lalu, pemberitaan media diramaikan dengan rencana pembunuhan terhadap Presiden oleh kelompok teroris jaringan Noordin M Top. Kapolri Jendral (Pol) Bambang Hendarso Dahuri mengungkapkan, ancaman itu sebenarnya bukan hal baru di Indonesia. Karenanya Kapolri meminta agar ancaman terhadap kepala negara itu tidak dipolitisir. Mantan Kabareskrim itu menegaskan, adanya foto SBY yang menjadi sasaran latihan menembak memang merupakan pesan bahwa teroris hendak melancarkan aksinya.
Berbicara pada rapat kerja Komisi I DPR dengan Kementrian jajaran Polhukam, Senin (31/8), Kapolri mengatakan, Indonesia pernah digemparkan dengan upaya pembunuhan Presiden Soekarno. "Ada upaya penggranatan terhadap Presiden Soekarno atau yang lebih dikenal dengan Peristiwa Cikini," ujar Kapolri.
Baca Juga:
Disebutkannya, ada garis yang menghubungkan pelaku peristiwa tersebut dengan upaya pembunuhan terhadap Presiden SBY baru-baru ini. Upaya pembunuhan Presiden Soekarno pada 30 November 1957 itu dilakukan oleh Ahmad Kandai, salah satu tokoh pemberontak Negara Islam Indonesia (NII) pimpinan SM Kartosuwiryo. "Ada pelemparan granat di Cikini oleh Ahmad Kandai. Ternyata putra Ahmad Kandai (Abdul Jabar) terlibat di Poso," sebut Kapolri.
Baca Juga:
JAKARTA - Beberapa waktu lalu, pemberitaan media diramaikan dengan rencana pembunuhan terhadap Presiden oleh kelompok teroris jaringan Noordin M
BERITA TERKAIT
- Riyono Komisi IV: Kenaikan PPN Bertentangan dengan Spirit Ekonomi Pancasila
- Legislator Golkar Minta Pemerintah Tolak Investasi Starlink, Ini Alasannya
- KPK Didesak Dalami Info Pertemuan Abdul Gani Kasuba dan Anak Komisaris Mineral Trobos
- Kutuk Aksi Carok di Sampang, Kiai Nasih Dorong Proses Hukum yang Cepat
- Pj Gubernur Sumut Jajaki Kerja Sama Pendidikan dan Perdagangan dengan Jepang
- Forum Kiai Jakarta Sebut Pernyataan Suswono Bukan Penistaan Nabi Muhammad