Ancaman Penjara Bagi 'Influencer' di Australia yang Berbagi Tips Keuangan Tanpa Lisensi
Angel Zhong, Associate Professor Keuangan di RMIT University, mengatakan aturan ASIC akan membunuh model bisnis 'finfluencer'.
"Saya pikir ini adalah alarm untuk finfluencer," katanya.
"Banyak 'finfluencer' telah menghapus tautan afiliasi di halaman mereka, dan menghapus unggahan di mana mereka merekomendasikan produk keuangan atau menyatakan mereka tidak lagi membuat rekomendasi ini."
Salah satu 'finfluencer', Aleks Nikolic, yang juga pengacara. Ia sudah menghasilkan paling banyak AU$4,000 sebulan dari akun Instagram dan TikTok 'Broke Girl Wealth' miliknya, yang memiliki gabungan pengikut sekitar 70.000.
Namun, dia mengatakan uang itu tidak didapat dari iklan atau afiliasi dengan produk keuangan.
Dia adalah salah satu dari banyak 'finfluencer' yang telah menghapus unggahan dari halaman media sosialnya sebagai tindakan pencegahan.
"Saya tidak merasa aturan ini akan mematikan influencer, saya pikir akan terjadi perubahan, dan sejumlah orang, termasuk saya, akan melihat potensi. Jika mereka ingin terus beroperasi, sebaiknya mendapatkan lisensi saja untuk memastikan bahwa mereka tidak melanggar," katanya.
Aleks mempertanyakan mengapa pedoman ASIC berfokus pada pembuat konten media sosial, karena menurutnya seharusnya hukum berlaku untuk semua orang.
Para 'influencer' Australia sudah tidak bisa sembarangan memberi nasihat keuangan di sosial media, apalagi mengarahkan 'followers' bergabung ke platform tertentu
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara