Ancaman Penjara Bagi 'Influencer' di Australia yang Berbagi Tips Keuangan Tanpa Lisensi
Aturan ASIC tidak mencakup kripto
Ada juga celah dalam pedoman baru ASIC, yakni tidak mencakup mata uang kripto atau properti.
ASIC sebelumnya telah menyuarakan keprihatinan tentang penipuan crypto "pump and dump" di media sosial.
Saat itulah seseorang secara artifisial menggelembungkan harga saham atau 'cryptocurrency' untuk meningkatkan perdagangan.
Setelah harga naik, 'scammers' menjual saham dengan harga yang meningkat.
Pada tahun 2021, lembaga konsumen Australia ACCC menerima 10.412 laporan ke Scamwatch yang menyebutkan 'cryptocurrency' dengan kerugian A$129 juta.
Dari jumlah tersebut, 4.730 adalah laporan penipuan investasi dengan kerugian A$99 juta.
Greg mengakui ASIC tidak dapat meminta 'finfluencer' untuk berhenti berbicara tentang 'cryptocurrency' karena itu tidak diatur dan bukan produk keuangan yang terdaftar resmi.
"Ini adalah area yang menjadi perhatian kami karena kurangnya perlindungan, tetapi saat ini ASIC tidak dapat mengatur aset kripto yang bukan produk keuangan. Jadi jika Anda berinvestasi dalam produk tersebut, Anda secara efektif mandiri."
Para 'influencer' Australia sudah tidak bisa sembarangan memberi nasihat keuangan di sosial media, apalagi mengarahkan 'followers' bergabung ke platform tertentu
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara