Ancaman Resesi Global, Bikin Harga Minyak Dunia Ambyar, Morat-marit
jpnn.com, JAKARTA - Harga minyak dunia turun tajam pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB).
Komoditas energi itu merosot di bawah level yang terlihat sebelum invasi Rusia ke Ukraina karena data perdagangan China yang suram.
Kekhawatiran resesi ekonomi global pun dinilai akan merugikan permintaan bahan bakar.
Minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober anjlok USD 4,94 atau 5,7 persen, menjadi menetap di USD 81,94 per barel di New York Mercantile Exchange.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November tergelincir USD 4,83 atau 5,2 persen, menjadi ditutup di USD 88 per barel di London ICE Futures Exchange.
Baik kontrak acuan minyak mentah WTI AS maupun minyak mentah global Brent menetap di level terendah sejak Januari, menurut Dow Jones Market Data.
Kemunduran terjadi karena pedagang makin takut bahwa pengetatan kebijakan agresif oleh bank-bank sentral utama untuk mengekang inflasi yang memanas akan menyebabkan resesi global sehingga mengurangi permintaan energi.
"Saat ini pasar mendasarkan kekhawatirannya tentang apa yang akan terjadi karena harga energi yang meningkat tajam di Eropa, permintaan yang melambat di Eropa, dan kenaikan suku bunga," kata Phil Flynn, seorang analis di Price Futures Group.
Harga minyak dunia turun tajam pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) karena kekhawatiran resesi ekonomi global
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Khofifah-Emil Punya Komitmen Konkret Menjadikan Jatim Episentrum Ekonomi Indonesia Timur
- Pemkot Kupang Dorong Kemudahan Investasi untuk Penyerapan Tenaga Kerja
- Garudafood Dorong Ekonomi Inklusif, Berdayakan UMKM
- Waspada Efek Luar Biasa dari Kenaikan PPN 12 Persen