Ancaman SBY Dinilai Gertak Sambal
Sabtu, 21 Juli 2012 – 10:06 WIB
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) baru saja mengeluarkan peringatan keras kepada para menteri berlatar partai politik. SBY meminta jajaran pembantunya itu tidak berkongkalikong dengan anggota DPR dalam pembahasan anggaran. Terkait dengan Pemilu 2014 yang kian dekat, presiden juga meminta para menteri tetap berfokus pada kinerja. Dia juga meragukan keberanian SBY untuk me-reshuffle kabinetnya. Teguran presiden kepada menteri yang tidak bisa membagi waktu antara tugas pemerintahan dan tugas parpol supaya mengundurkan diri, dalam penilaian Burhan, tak lebih dari gertak sambal. "Pemilik kekuasaan itu SBY. Kalau SBY tidak mau sebut secara eksplisit, tetap saja menteri-menteri itu ndablek. Kecuali SBY langsung tunjuk orang, ada kasus begini, lalu dikeluarkan dari kabinet," jelas Burhan.
Apakah arahan SBY tersebut akan efektif? Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi termasuk yang meragukannya. "Saya tidak yakin warning itu disambut gegap gempita menteri dari parpol. Mereka tahu karakter SBY yang tidak akan berani mengambil langkah drastis dengan memecat," kata Burhan di gedung parlemen, (20/7).
Menurut Burhan, begitu dia biasa disapa, itu sudah menjadi bagian dari risiko politik SBY ketika mengambil menteri dari kalangan parpol. "Apalagi beberapa di antaranya ketua umum parpol," ujar direktur Komunikasi Lembaga Survei Indonesia (LSI) tersebut.
Baca Juga:
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) baru saja mengeluarkan peringatan keras kepada para menteri berlatar partai politik. SBY meminta
BERITA TERKAIT
- BPKP Usulkan Rancangan Kebijakan MRPN Lingkup Pemerintah Daerah
- Eks Tim Mawar Kenang Presiden Prabowo yang Rela Korbankan Diri demi TNI
- Polsek Tambusai Utara Ajak Warga di Desa Tanjung Medan Ciptakan Pilkada Damai
- AQUA dan DMI Berangkatkan Umrah bagi Khadimatul Masjid dari Enam Provinsi
- KPK Incar Pejabat BPK yang Terlibat di Kasus Korupsi Kemenhub
- PPPK Minta Regulasi Mutasi, Relokasi, dan TPP Rp 2 Juta, Berlebihankah?