Ancaman SBY Dinilai Gertak Sambal
Sabtu, 21 Juli 2012 – 10:06 WIB
Pada bagian lain, parpol yang ketua umumnya duduk di kursi kabinet, PPP dan PKB, tak merasa menjadi sasaran teguran SBY. Pidato keras SBY tersebut dianggap biasa. "Poin penting pernyataan presiden yang harus digarisbawahi adalah seluruh anggota kabinet harus bekerja secara maksimal, baik menteri dari kalangan parpol maupun nonparpol," kata Ketua DPP PPP Arwani Thomafi.
Arwani juga menegaskan, Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA) selalu menjalankan tugas dengan baik sebagai menteri agama. Konsentrasi SDA juga tidak terpecah antara menjadi ketua umum PPP dan memimpin Kemenag. PPP, lanjut Arwani, juga telah memiliki mekanisme yang baik menyangkut tugas-tugas kepartaian. "Semua berjalan dengan baik," tegasnya.
Selain itu, rangkap jabatan posisi ketua umum parpol sebagai menteri di kabinet tidak dilarang dalam sistem perundang-undangan. Mahkamah Konstitusi (MK) bahkan pernah menolak permohonan uji materi pasal 23 UU No 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara. Pasal tersebut selama ini menjadi dasar adanya rangkap jabatan menteri dan pengurus parpol.
Karena itu, lanjut Arwani, tidak ada persoalan kader partai politik atau ketua umum parpol menjadi menteri. "Kalau menurut presiden kinerja menteri kurang maksimal, presiden punya kewenangan penuh untuk mengevaluasi kinerja menterinya," ujar sekretaris Fraksi PPP di DPR tersebut.
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) baru saja mengeluarkan peringatan keras kepada para menteri berlatar partai politik. SBY meminta
BERITA TERKAIT
- AIA Health X Hadir Beri Perlindungan Optimal dengan Harga Terjangkau
- Pengemudi Taksi Ini Bantu Lansia Pulang ke Rumah, Andre: Pahlawan di Jalanan
- Pekan TV Fujian dan MNC Jalin Kerja Sama, Siap Perkenalkan Budaya Quanzhou di Tanah Air
- Jebolan Indonesian Idol Ini Bakal Sepanggung Lagi di Malam Puncak Ulang Tahun MNC Group
- Terima Aspirasi Aliansi Pejuang Seleksi CPNS 2024, Paul Finsen Mayor Berharap Prabowo Turun Tangan
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa