Ancaman Terberat yang Diterima Febri Saat Bertugas di KPK

"Tetapi saya kira enggak begitu caranya mengelola komunikasi dan harapan masyarakat," katanya.
Febri mengaku, sebagai juru bicara KPK ketika itu, dirinya memiliki tanggung jawab besar untuk segera menyampaikan informasi kepada masyarakat.
Apalagi, para wartawan yang bertugas juga tetap setia menunggu hingga larut malam, ketika ada sebuah peristiwa penting yang terjadi melibatkan KPK.
"Jadi, di satu sisi saya harus pastikan tim sudah aman di lapangan. Artinya, ada koordinasi di lapangan. Kemudian target sudah berada di tangan tim, barulah saya bisa memverifikasi dan menginformasikan secara resmi bahwa memang ada tim KPK di lapangan dan terkait apa," katanya.
Febri secara jujur menyatakan tidak tahu, OTT biasanya dilakukan malam hari.
"Kadang saya masih menjawab pertanyaan wartawan jam 23.30 WIB, baru saya pulang.
Nah, kalau di rumah tidak di door stop lagi, karena kebetulan saya bawa kunci serap, jadi aman," pungkas Febri.
Febri Diansyah diketahui telah melayangkan surat pengunduran diri dari KPK pada 18 September lalu.
Febri berbagi pengalaman suka duka selama bekerja di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
- Baru Menang Tender, Kontraktor Dimintai Rp 500 Juta, Alamak
- Tulis Surat, Hasto: Makin Lengkap Skenario Menjadikan Saya sebagai Target
- Merasa Fit, Hasto Kristiyanto Tunjukkan Dokumen Perkara di Sidang
- KPK Menggeledah Rumah La Nyalla, Hardjuno: Penegakan Hukum Jangan Jadi Alat Politik
- Ditanya Pemanggilan La Nyalla, KPK: Tunggu Saja
- Ini Respons Bahlil soal Nasib Ridwan Kamil di KPK