Ancamanan AS Atas CPO Dinilai Hanya Politik Dagang
Rabu, 29 Februari 2012 – 16:40 WIB
Padahal merujuk pada hasil lobi Komisi Minyak Sawit Indonesia (KMSI) ke negara-negara Australia dan Eropah termasuk AS tidak mempermasalahkan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) sebagai standar pengelolaan CPO yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
"KMSI bahkan pernah berdebat dengan Senator dan ahli lingkungan AS untuk membuktikan CPO Indonesia sangat ramah lingkungan. Seluruh tuduhan Amerika Serikat dapat dipatahkan. Kini tinggal politik perdagangan yang harus dijadikan amunisi negosiasi kita," ungkap Aris Yunanto.
Tapi dari sisi peringkat dan prioritas ekspor, menurut Aris sesungguhnya Amerika Serikat tidak begitu penting dan strategis dibanding India dan China serta Eropa.
"Sebagai salah satu negara tujuan ekspor CPO Indonesia, Amerika Serikat berada pada urutan ke-16. Kenapa kita harus takut dengan ancaman penolakan CPO Indonesia masuk Amerika Serikat. Ketakutan kita sesungguhnya bukti dari politik dagang kita yang amburadul," tegasnya.
JAKARTA - Peneliti pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Aris Yunanto mengatakan ditolaknya Crude Palm Oil (CPO) asal Indonesia oleh Amerika
BERITA TERKAIT
- Wajib Tahu, Ternyata iPhone 16 Sudah Masuk Indonesia
- Wow, Muhammadiyah Bikin Ojek Online, Hadir di 70 Kota
- Anggaran MBG Bakal Ditambah, Nilainya Bikin Melongo
- Kunker ke China, Dirut PTPN III Bahas Kerja Sama Strategis & Ekspansi Investasi di KEK Sei Mangkei
- Permudah Transaksi Logam Mulia, I Love Emas Resmi Hadir di Depok
- Selamat, Pertamina Raih Penghargaan Internasional Bidang Investor Relations