Anda Belum Tonton Star Wars: The Rise of Skywalker? Jangan Baca Berita Ini
jpnn.com, JAKARTA - Star Wars: The Rise of the Skywalker tayang di bioskop-bioskop Indonesia mulai Rabu (18/12) ini.
Rey (Daisy Ridley), Poe (Oscar Isaac), Finn (John Boyega), Chewbacca, C-3PO dan BB-8 kembali dalam petualangan mereka untuk mengungkap pertanyaan yang tercipta dari dua saga Skywalker sebelumnya, The Force Awakens (2015) dan The Last Jedi (2017).
Film ini mengambil latar satu tahun setelah kejadian di The Last Jedi. Kelompok The Resistence yang dipimpin oleh Princess Leia masih harus menghadapi First Order.
Dengan segelintir orang yang tersisa, Leia pun mengirim sinyal untuk meminta bantuan ke seluruh penjuru galaksi. Di tengah pertarungan sengit itu, Rey juga berkesempatan untuk mencari tahu lebih dalam akan jati dirinya, makna menjadi seorang Jedi, dan menata kepingan misteri yang ia kumpulkan sebelumnya.
The Rise of Skywalker merupakan film ketiga dan menutup perjalanan dari saga "Skywalker" setelah empat tahun sejak perilisan film pertama trilogi tersebut.
JJ Abrams kembali menunjukkan kepiawaiannya dalam menyutradarai film dengan genre aksi/sci-fi itu.
Tak hanya memberikan perhatian pada laga (stunts), efek visual, dan pertarungan lightsaber yang menegangkan, Abrams juga terlihat lebih berfokus pada sisi manusia dari para tokohnya.
Bila penggemar mengikuti trilogi terbaru Star Wars ini, bisa dilihat bagaimana para karakter utama, mulai dari Rey, Poe, Finn, hingga Kylo Ren (Adam Driver) tumbuh menjadi individu yang lebih dewasa ?memaknai segala perjalanan dan pertempuran yang pernah mereka hadapi.
Star Wars: The Rise of Skywalker tayang mulai hari ini. Kalau belum menonton, jangan baca dulu yang satu ini. Ntar nyesel.
- Reza Rahadian: Film Indonesia Raih Kepercayaan Penonton Lokal
- Personal Persistence & Film Animasi Into the Mortal World Jadi Penutup Pameran Film Tiongkok 2025
- Perihal Film Layar Lebar “Janji Senja”, Brigjen TNI Antoninho: Kisah Inspiratif Seorang Gadis Maluku
- Diskusi Hari Film Nasional Bakal Bahas Tren dan Tantangan Perfilman Indonesia
- Dompet Dhuafa & PARFI 56 Teken Kerja Sama Kampanye Kemanusiaan dan Pemberdayaan Budaya
- Psykopat Tawarkan Pengalaman Baru untuk Pencinta Film Horor