Anda Generasi Sandwich? Ada Tips Penting Dari Dokter Spesialis Kejiwaan

Sebagai pelaku rawat, individu yang berada di generasi sandwich ini umumnya dituntut untuk memberikan dukungan fisik, mental-emosional dan finansial baik bagi anak-anaknya dan juga orang tuanya yang telah lanjut usia.
Secara umum, karakteristik individu yang berada di generasi sandwich adalah pria dan wanita berusia 30 tahun ke atas yang telah menikah, dan bekerja.
Generasi sandwich menanggung beban dan tanggung jawab dalam memberikan perawatan dan layanan seperti transportasi, pengaturan makan, perawatan kesehatan dan urusan rumah tangga lain, baik bagi anak-anaknya maupun orang tuanya.
Survei di Amerika Serikat 2007 menunjukkan generasi sandwich yang terdiri dari usia 35-54 tahun, mengalami tingkat stres lebih tinggi.
Karena mereka dituntut untuk menyeimbangkan peran dalam perawatan anak dan juga orang tua.
Hampir 40 persen wanita generasi sandwich melaporkan tingkat stres yang ekstrem.
Stres ini tidak hanya memengaruhi relasi personal terhadap pasangan, anak dan keluarga, namun juga memengaruhi kesejahteraan diri sendiri.
Menurut dr. Zulvia Oktanida Syarif, Sp.KJ, dokter spesialis kedokteran jiwa RS. Pondok Indah, generasi sandwich lebih rentan mengalami berbagai masalah kesehatan mental.
Apakah anda termasuk generasi sandwich? Sebaiknya baca tips dari dokter spesialis kejiwaan ini.
- HaloAnak Permudah Orang Tua Untuk Konsultasi Kesehatan Anak
- Pemprov DKI Jakarta Siapkan Aplikasi Layanan Konsultasi Kesehatan Mental & Jiwa, Gratis
- Peduli Kesehatan Mental Pelaut, PIS Gandeng Federasi Internasional
- Cegah Kasus Kesehatan Mental Lewat Platform Heroremaja Besutan Yayasan Plato
- Nihayatul Wafiroh: Kesehatan Mental dan Spritual Penting Sebagai Fondasi Kehidupan
- 34 Persen Pelajar SMA di Jakarta Terindikasi Gangguan Mental Emosional