Anda Mantan Aktivis? Simak Peringatan dari Mabes Polri Ini
jpnn.com - JAKARTA - Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta terus menyelisik organisasi radikal Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang tengah berkembang di Kota Pendidikan itu.
Meski begitu, Markas Besar Polri berhasil mendeteksi bahwa Gafatar sudah mengganti nama organisasinya.
"Gafatar berubah lagi bahkan sekarang menjadi NKSA, Negeri Karunia Semesta Allah, mereka menciptakan peradaban baru berdasarkan kasih sayang, perdamaian," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Anton Charliyan, Rabu (12/1).
Anton mengungkapkan, bahwa Gafatar pada mulanya bernama Komat. Namun demikian, organisasi tersebut dilahirkan di Yogyakarta.
Anton juga menilai, organisasi tersebut berkembang cukup cepat baik di Yogyakarta maupun Sulawesi.
Bahkan pihaknya telah mendeteksi terdapat enam orang yang berkaitan dengan Gafatar di Yogyakarta. Sementara untuk seluruh Indonesia, masih didata. Anton menambahkan, kelompok Gaffatar ini fokus merekrut kepada mantan aktivis khususnya anak muda.
"Berdasarkan analisis kelompok ini mengintensifkan perekrutan kepada mantan aktivis dengan berbagai latar belakang profesi," terangnya. (mg4/jpnn)
JAKARTA - Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta terus menyelisik organisasi radikal Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang tengah berkembang di Kota
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jumlah Honorer Lulus PPPK 2024 Tahap 1 Sedikit, Sisanya Lebih Banyak
- Wamen Viva Yoga: AHY Ingin Transmigrasi Ideal jadi Pilot Project
- Wamentrans Viva Yoga Sebut Menko AHY Ingin Transmigrasi Ideal jadi Proyek Percontohan
- Honorer Database BKN Non-Formasi jadi PPPK Paruh Waktu, Tanpa Tunjangan
- Ini soal Nasib Honorer Tak Lolos CPNS 2024, Bisa Ikut Seleksi PPPK?
- Dompet Dhuafa & PARFI 56 Teken Kerja Sama Kampanye Kemanusiaan dan Pemberdayaan Budaya