Anda Mengalami Saraf Terjepit? Dengar Saran Spesialis Orthopedi ini
Hanya saja, menurut Omar, terkadang kedua upaya ini tak selalu bisa menyelesaikan masalah.
Karena itu diperlukan tindakan manajemen intervensi nyeri (IPM) yang minimal invasif atau meminimalkan luka sayatan seperti radiofrekuensi ablasi (RFA) dan memberikan laser pada bantalan sendi yang mengalami kerusakan.
"Ini kelanjutan program yang lebih advance dari pemberian obat-obatan dan rehabilitasi, meskipun semua itu sebetulnya suatu kesatuan yang memang harus dikerjakan pada pasien," ucapnya.
Saraf terjepit atau Hernia Nukleus Pulposus (HNP) tak terjadi secara instan.
Melainkan melalui proses perlahan yang umumnya diawali sakit pinggang akibat sobekan di ligamen atau bantalan tulang belakang.
Kemudian, ada komponen bantalan yang keluar dari posisinya sehingga menjepit bantalan.
Selain itu, bisa juga karena proses degenerasi menyebabkan penebalan pada ligamen-ligamen di sekitar tulang belakang, sehingga menjepit saraf yang ada di tulang belakang.
Nyeri saraf terjepit biasanya terasa di tungkai, paha, betis atau leher yang menjalar sampai ke tangan dan lengan.
Bagi yang mengalami saraf terjepit, ada baiknya mendengarkan saran dari spesialis orthopedi ini.
- Cedera ACL, Bek Real Madrid Eder Militao segera Menjalani Operasi
- Operasi Patroli Laut Terpadu Jaring Sriwijaya dan Jaring Wallacea 2024, Ini Hasilnya
- Operasi Zebra Lodaya 2024 Dimulai Hari Ini, Polda Jabar Terjunkan 1.967 Personel
- Perbani: Kami Ingin Perbaiki Kondisi Fisik Anak-Anak yang Menderita Hernia Inguinalis
- Nunung Srimulat Mengidap Katarak, Sempat Tak Bisa Melihat
- RS Medistra Sukses Menjalankan Operasi Pertama di Indonesia dengan Velys Robotic