Anda Sering Baper? Bisa Jadi Bipolar

Anda Sering Baper? Bisa Jadi Bipolar
Ilustrasi. FOTO: Dite Surendra/JAWA POS

Target lulus tahun lalu pun belum tercapai. Kini dia menargetkan lulus kuliah September mendatang. Selain mengerjakan proposal skripsi, Tia berusaha mengisi waktu dengan melukis. Dia menggunakan media keramik.

Sekarang Tia merasa lebih baik dan mulai bisa mengendalikan diri. Salah satu penyebabnya, dia rutin berkonsultasi kepada psikiater. 

Tia menyatakan, tidak perlu takut datang kepada psikiater. ”Banyak yang bilang ngapain ke psikiater. Padahal, pengobatan untuk bipolar itu penting,” tegasnya.

Dia menyebut dukungan komunitas bipolar dan sang pacar sebagai caregiver membuatnya semakin kuat. ”Support orang terdekat itu penting. Fungsinya, mengingatkan kalau lagi mania atau down,” ucap Tia. (nir/lyn/c11/any)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News