Anda Sering Baper? Bisa Jadi Bipolar
Senin, 04 April 2016 – 09:29 WIB

Ilustrasi. FOTO: Dite Surendra/JAWA POS
Target lulus tahun lalu pun belum tercapai. Kini dia menargetkan lulus kuliah September mendatang. Selain mengerjakan proposal skripsi, Tia berusaha mengisi waktu dengan melukis. Dia menggunakan media keramik.
Baca Juga:
Sekarang Tia merasa lebih baik dan mulai bisa mengendalikan diri. Salah satu penyebabnya, dia rutin berkonsultasi kepada psikiater.
Tia menyatakan, tidak perlu takut datang kepada psikiater. ”Banyak yang bilang ngapain ke psikiater. Padahal, pengobatan untuk bipolar itu penting,” tegasnya.
Dia menyebut dukungan komunitas bipolar dan sang pacar sebagai caregiver membuatnya semakin kuat. ”Support orang terdekat itu penting. Fungsinya, mengingatkan kalau lagi mania atau down,” ucap Tia. (nir/lyn/c11/any)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- 5 Rekomendasi Tempat Liburan Ramah Anak, Dekat di Jakarta
- 7 Perbandingan Herbal Lokal dan Obat Kimia untuk Batuk yang Perlu Anda Ketahui
- 7 Cara Mudah Mengolah Biji Ketumbar, Kolesterol Bakalan Tidak Berkutik
- Mencicipi Hidangan Khas Kerajaan di Royal Dinner Mangkunegaran Solo
- 4 Manfaat Seledri, Bantu Jaga Kesehatan Organ Hati
- 5 Khasiat Rutin Minum Air Kelapa Campur Madu, Mengandung Serat Tinggi