Andalkan Perangkat SAR Canggih, Kemampuan Survival Manusia Berkurang

Salah satu pakar keterampilan bertahan hidup atau survival di daerah pedalaman Australia mengatakan ketergantungan pada perangkat berteknologi tinggi telah membuat orang berada dalam situasi beresiko ketika berada di pedalaman.
Otoritas Australia Selatan mengatakan jumlah orang yang tersesat di wilayah pedalaman di Australia semakin meningkat, menyusul meningkatnya kemajuan teknologi kendaraan bermotor dan meningkatnya populasi masyarakat usia lanjut yang hidup berpindah-pindah atau 'Grey Nomad'.
Bob Cooper telah mengajar keterampilan bertahan hidup di pedalaman selama lebih dari 30 tahun dan mengatakan orang-orang saat ini semakin mengandalkan teknologi dan semakin banyak orang yang merasa tak berdaya tanpanya.
"Orang-orang kian kehilangan keterampilan bertahan hidup di alam liar mereka dan juga keterampilan akal sehat mereka," katanya.
"[Mereka] bisa pergi dengan GPS dan pergi ke lokasi terpencil dan menemukan lokasi itu dengan mudah.
"Tapi ketika perangkat teknologi itu berhenti bekerja, orang tidak tahu apa yang harus mereka lakukan dan mereka berada diluar jangkauan pelayanan ponselnya.”
Polisi setuju keterampilan dasar bertahan hidup di pedalaman amat berguna untuk dimiliki, tetapi bertahan hidup dengan membawa peralatan seperti EPIRB adalah kunci penting untuk tetap hidup di pedalaman,
“Anda bisa membeli alat ini seharga beberaa ratus dollar dan menyimpannya di kendaraan Anda atau membawanya kemana saja Anda pergi,” kata Asisten Komisaris Polisi Murray Smalpage.
Salah satu pakar keterampilan bertahan hidup atau survival di daerah pedalaman Australia mengatakan ketergantungan pada perangkat berteknologi tinggi
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya
- Benci Tapi Rindu Asing: Tradisi Lama Warisan Orde Baru?
- Benci Tapi Rindu Asing: Tradisi Lama Warisan Orde Baru?