Andatu, Anak Badak Sumatera yang Lahir setelah 124 Tahun Penangkaran

Ayah dari Amerika, si Ibu Keguguran Dua Kali

Andatu, Anak Badak Sumatera yang Lahir setelah 124 Tahun Penangkaran
Ibu Badak Ratu, 12 tahun bersama anaknya, Andatu yang baru lahir di Taman Nasional Way Kambas pada Sabtu, 23 Juni lalu. Foto : Kemenhut for Jawa Pos
 

Tidak main-main. Ada dua tim yang memonitor kehamilan hingga kelahiran Andatu. Pertama adalah tim perawat dan dokter hewan dari dalam negeri yang terdiri atas Yayasan Badak Indonesia (Yabi) dan Taman Safari Indonesia. Sedangkan tim kedua dari luar negeri, terdiri atas International Rhino Foundation (IRF), Kebun Binatang Cincinnati, Tarongan WPZ Australia, dan White Oak Conservation Center Amerika Serikat.

 

Dua tim tersebut terus memonitor, merawat, dan memeriksa Ratu dalam masa kehamilan yang berlangsung 15-16 bulan hingga proses kelahiran. "Selama hamil, Ratu mendapat pemeriksaan dan perawatan secara intensif dari kedua tim ahli itu," tutur dia.

Saat menunggu kelahiran, dua tim sempat deg-degan. Menurut Direktur Eksekutif  Yabi Widodo  S. Ramono, dua hari sebelum melahirkan, Ratu tampak gelisah. Binatang bertubuh gempal itu terlihat mulai kesakitan. Selain mengeluarkan suara keras, ia menggigiti pagar dan kabel CCTV yang dipasang di sekitar lokasi penangkaran.

Sekitar dua jam sebelum melahirkan, Ratu sempat menaikkan kakinya ke pohon. Diduga, perilaku tersebut bertujuan memudahkan keluarnya si janin badak. Karena itu, dua tim terus mengamati aktivitas Ratu saat detik-detik menjelang kelahiran.

Taman Nasional Way Kambas (TNWK) di Kabupaten Lampung Timur berhasil mencatat sejarah. Itu menyusul kelahiran badak sumatera jantan Sabtu lalu (23/6)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News