Andhien Asyifa, Guru Honorer Nyambi jadi Penyiar Radio
jpnn.com - Dua profesi sekaligus dilakoni oleh Yuliandhini Nur Rahmah, 26. Yakni menjadi penyiar radio swasta di Ungaran dan menjadi guru tidak tetap (GTT) alias honorer di SDN Gedanganak 03, Ungaran Timur, Semarang, Jateng.
Meski dua profesi tersebut berbeda, namun Yuliandhini mengaku jika ia suka dengan pekerjaan tersebut.
Saat ditemui di studio Radio Rasika Ungaran, Yulaiandhini yang memiliki nama udara Andhien Asyifa tersebut menceritakan bagaimana ia melakoni dua profesi yang berbeda tersebut.
“Lebih duluan jadi penyiar ketimbang guru. Penyiar di radio ini sudah 5 tahun sedangkan guru baru 2 tahun,” ujar Andhien, Jumat (24/11).
Menjadi seorang guru merupakan cita-citanya dari kecil. Karena ia tidak ingin merepotkan orangtuanya akhirnya ia mengawali karirnya menjadi penyiar radio.
Dari penyiar radio tersebut, ia bisa membiayai bangku kuliahnya jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Universitas Terbuka (UT).
Dia mengaku menjalani pekerjaan sebagai guru karena profesi itu dianggapnya mulia.
Menurutnya, menjadi seorang guru merupakan pekerjaan yang mulia. Dimana ia bertugas mencerdaskan generasi bangsa.
Menjadi seorang guru merupakan pekerjaan yang mulia. Dimana ia bertugas mencerdaskan generasi bangsa, meski masih guru honorer.
- Andri Berharap Supriyani Guru Honorer Lulus PPPK 2024, Tes Sebelum Sidang Putusan
- Guru Supriyani Tetap Ikut Tes PPPK Meski dapat Afirmasi
- 5 Berita Terpopuler: Mendikdasmen Beri Sinyal Baik soal PPPK, Ada Regulasi Baru? tetapi Honorer Jangan Nekat ya
- PPPK Minta Regulasi Mutasi, Relokasi, dan TPP Rp 2 Juta, Berlebihankah?
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali
- Kasus Guru Supriyani: Kapolsek Baito Dicopot Gegara Uang Rp 2 Juta, Kanit Reskrim Juga