Andi Akmal: Angka Kemiskinan Meningkat karena Lonjakan Harga Pangan dan Energi
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin menyoroti dampak kenaikan harga pangan dan energi seperti BBM dan LPG terhadap daya beli mayoritas masyarakat.
Dari dampak kenaikan itu, dia menduga angka kemiskinan naik.
“Saya meyakini, kenaikan harga komoditas strategis seperti pangan dan energi ini telah berdampak luas bagi masyarakat kelas menengah ke bawah,'' ujarnya.
Ada sekitar 115 juta warga kelas menengah dan ratusan juta rakyat menengah ke bawah yang terguncang dengan persoalan kenaikan harga ini.
''Pemerintah harus cek dan temukan solusi agar persoalan ini tidak terus berlanjut,'' tutur Akmal.
Legislator asal Sulawesi Selatan II ini mengatakan, kini masyarakat terpukul dengan sejumlah harga pangan yang masih melambung, mulai minyak goreng hingga cabai rawit merah.
Di sisi lain, pajak pertambahan nilai (PPN) 11 persen dan harga pertamax serta solar nonsubsidi naik.
Belakangan, solar subsidi langka, padahal BBM menjadi andalan transportasi logistik untuk mendistribusikan pangan dari sentra produksi kepada konsumen.
Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin menilai angka kemiskinan meningkat karena lonjakan harga pangan dan energi
- Konflik Pulau Rempang, Mafirion DPR: BP Batam Jangan Lepas Tangan, PT. MEG Tak Punya Hak Berpatroli
- Menko Pangan Akui Harga Telur Meroket Jelang Nataru
- Menjelang Nataru, Satgas Pangan Polda Jabar Pastikan Tak Ada Hambatan Distribusi Pangan
- Menolak Lupa!: Pentingnya Pilkada Langsung Dalam Kehidupan Demokrasi Bangsa Indonesia
- Mendes Yandri Sebut Alokasi Dana Desa untuk Ketahanan Pangan Tak Boleh Kurang 20 Persen
- Terungkap saat RDP di Komisi III, Anak Bos Toko Roti Pernah Bilang Kebal Hukum