Andi Akmal Berharap Bekatul Jadi Program Resmi Pemerintah

Andi Akmal Berharap Bekatul Jadi Program Resmi Pemerintah
Anggota Komisi IV DPR Andi Akmal Pasluddin berharap larangan ekspor gandum India tidak mempengaruhi Indonesia, khusus pelaku IKM makanan. Foto: Humas DPR RI

Namun, kata dia, kini pola makan telah berubah karena beras yang dimakan rakyat Indonesia hampir tidak ada yang ditumbuk.

Politikus PKS ini mengatakan hadir budaya "modern" yang membangun preferensi beras putih bersih kita kehilangan kandungan rice bran tersebut pada beras yang kita makan.

Dia menyebut dampaknya terhadap kesehatan sangat besar mengingat nilai nutrisi yang dibuang demi kesehatan tersebut hilang.

“Saya akan meminta kepada Kementerian Pertanian agar di masa yang akan datang, teknologi pasca-panen pada beras mesti ada alternatif menggiling beras tanpa menghilangkan bekatulnya,” kata Akmal.

“Ini tantangan besar karena beras yang masih tertempel bekatul umumnya tidak tahan lama atau mudah menjadi bau apek.

Untuk saat ini, kata Akmal, mesti ada sosialisasi yang masif bahwa kebutuhan pangan kita sangat kurang secara kualitas terhadap beras.

Oleh karena itu, menurut Akmal, harus ada kesadaran atau ada alternatif pangan tambahan yang dapat dikonsumsi manusia yakni rice bran atau bekatul.

Dengan berbagai potensi manfaat bekatul bagi kesehatan manusia, Akmal juga meminta pemerintah agar bekatul menjadi program resmi sehingga masyarakat mudah mengonsumsi dengan ketersediaan yang mudah diakses.

Akmal meminta pemerintah agar bekatul menjadi program resmi sehingga masyarakat mudah mengonsumsi dengan ketersediaan yang mudah diakses.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News