Andi Akmal: Food Estate Sebaiknya untuk Keperluan Dalam Negeri Dulu
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin meminta pemerintah agar menahan ide hasil food estate untuk ekspor.
Kebutuhan dalam negeri masih sangat banyak untuk dipenuhi, terbukti di kuartal I Tahun 2021, data BPS menunjukkan impor berbagai komoditas pangan cukup besar mulai dari garam, gula, kedelai, jagung hingga bawang putih.
“Kita doakan Food Estate ini berhasil ya. Apa pun hasilnya, jangan sampai ada ide untuk ekspor dululah dalam waktu dekat. Kebutuhan dalam negeri masih banyak yang mesti ditambal jangan sampai devisa menguap begitu saja akibat impor. Itupun kalau food estate berhasil, ya,” ujar Akmal dalam siaran pers pada Selasa (1/5).
Politikus PKS ini menjelaskan di kuartal I tahun 2001, impor garam yang masuk sampai 379.910 ton. Impor gula 1,93 juta ton, impor kedelai 699.730 ton, jagung sebanyak 379.910 ton, dan bawang putih 53.536,9 ton.
Semua komoditas ini melaju naik baik dibandingkan tiap bulannya atau dibandingkan kuartal I periode tahun 2020.
Legislator asal Sulawesi Selatan II ini menjelaskan, karena sifat food estate yang berbeda dengan program lumbung pangan yang pernah ada, target penyediaan panganpun makin lengkap termasuk pemenuhan pangan sumber protein, yakni dari peternakan atau perikanan.
Food Estate bersifat multikomoditas yakni menggabungkan antara peternakan, pertanian dan tanaman hortikultura kadang di tambah perikanan.
Dari sisi peternakan, menurut Akmal, di Direktorat Jenderak Peternakan dan Kesehatan Hewan mengarahkan anggaran yang beragam dan cukup besar pada komoditas sapi. Ini wajar karena memang sapi merupakan sumber protein yang vital untuk mengatasi stunting.
Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin meminta pemerintah agar menahan ide hasil food estate untuk ekspor.
- Konflik Pulau Rempang, Mafirion DPR: BP Batam Jangan Lepas Tangan, PT. MEG Tak Punya Hak Berpatroli
- Menolak Lupa!: Pentingnya Pilkada Langsung Dalam Kehidupan Demokrasi Bangsa Indonesia
- Terungkap saat RDP di Komisi III, Anak Bos Toko Roti Pernah Bilang Kebal Hukum
- Seleksi PPPK 2024 Tahap 3 Bisa Selamatkan Honorer TMS, Jangan Ada PHK Massal
- Dirut Bank Mandiri Raih Best Financial Leader di Ajang CNBC Indonesia Award 2024, Darmadi Durianto: Membanggakan
- Forkopi Dorong Pemerintah dan DPR Bisa Segera Bahas Revisi UU Perkoperasian