Andi Akmal Meminta Kementan Tidak Terjebak Proyek Sesaat Petani Milenial

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin meminta Kementerian Pertanian untuk tidak terjebak pada euforia peningkatan petani milenial tanpa memperhatikan hal yang sangat substansi untuk dilakukan tahap demi tahap.
“Yang sangat perlu dihindari pada pencetakan petani milenial adalah program atau proyek yang hanya bersifat simbolis atau mercusuar. Tahapan-tahapannya mesti jelas, terukur dan berorientasi pada kinerja yang berujung pada pencapaian tujuan,” ujar Akmal.
Akmal menjelaskan istilah generasi milennial memang sedang akrab terdengar. Pengertian petani milenial adalah petani yang berusia antara 19-39 tahun.
Menurut Akmal, gerakan dibentuknya petani milenial diyakini dapat menyejahterakan kehidupan berbangsa. Namun demikian, Istilah milennial tersebut berasal dari millennials yang diciptakan oleh dua pakar sejarah dan penulis Amerika, William Strauss dan Neil Howe dalam beberapa bukunya.
Politikus PKS ini menekankan pada catatan Badan Pusat Statistik (BPS) di mana jumlah petani per 2019 mencapai 33,4 juta orang.
Adapun dari jumlah tersebut, petani muda di Indonesia yang berusia 20-39 tahun hanya 8 persen atau setara dengan 2,7 juta orang.
“Angka 2,7 juta orang petani muda ini jangan dahulu diklaim hasil program pemerintah. Tapi urai dahulu penyiapan petani muda ini sejak usia dini, mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga universitas. Apa program pemerintah di sektor pertanian untuk memulai memasukkan ilmu pengetahuannya pada dunia pendidikan dan pelatihan,” tuturnya.
Legislator asal Sulawesi Selatan II ini mengharapkan ada ekstrakurikuler yang mulai masuk pada pendidikan nasional mengenalkan ilmu pertanian dan pangan yang seutuhnya. SDM mulai dipersiapkan sejak usia belia sehingga cita-cita untuk berkecimpung di dunia pertanian pangan makin bergelora dengan semangat inovasi dan kreativitas.
Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin meminta Kementerian Pertanian untuk tidak terjebak pada euforia peningkatan petani milenial tanpa memperhatikan hal yang sangat substansi untuk dilakukan tahap demi tahap.
- Hadapi Puncak Panen, Bulog Jatim Optimalisasi Sarana Pengeringan dan Pengolahan
- MPKI: Kepala Daerah Bertanggung Jawab Melindungi Ekosistem Pertembakauan Nasional
- Bulog Karawang Tetap Serap Gabah Petani Meski Realisasi Telah Mencapai 136%
- Menjelang Panen Raya 2025, Serapan Gabah Bulog Tembus 300 Ribu Ton
- Serapan Gabah BULOG Tembus 300 Ribu Ton Setara Beras, Siap Hadapi Panen Raya 2025
- PT STM Pacu Pertanian Organik Perusahaan, Hasil Panen Petani Melimpah