Andi Arief Dituding Alihkan Isu Century
Senin, 01 Maret 2010 – 17:37 WIB
JAKARTA - Politisi asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Misbakhun, yang dilaporkan terkait adanya dugaan Letter of Credit (LC) fiktif, menilai bahwa pernyataan Staf Khusus Presiden yang menyamakan dirinya sebagai Eddy Tansil hanya sebagai bentuk pengalihan isu skandal Bank Century. Meski begitu, tindakan Andi dianggap Misbakhun pula bukan sebagai tekanan bagi dirinya, dalam melakukan tugas sebagai anggota Pansus Angket Century. "Masyarakat harus mewaspadai ini sebagai proses pengalihan berita, publikasi, perhatian. Publik harus mewaspadai," ucapnya pula.
"Kalau saya sih menduga, bahwa ini hanya pengalihan berita isu, di saat-saat akhir Pansus berbicara (soal) adanya pelanggaran hukum pidana perbankan, hukum tindak pidana korupsi, penyebutan nama dan sebagainya," kata Misbakhun, di Gedung Nusantara III DPR, Senayan, Jakarta, Senin (1/3).
Menurut Misbakhun, tindakan yang dilakukan Andi Arief itu, dilakukan dengan kemauannya sendiri tanpa diketahui oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), untuk 'mendompleng' dalam publikasi kasus Century. "Ini dihembuskan di akhir. Siapa sih yang mengenal Andi Arief, selain tugasnya sebagai staf khusus (Presiden) bidang penanggulangan bencana dan bantuan sosial? Kenapa kemudian memanfaatkan popularitas Century ini yang begitu besar, yang mempunyai nilai publikasi begitu luas, kemudian tiba-tiba nongol sebagai negosiator?" ujar Misbakhun.
Baca Juga:
JAKARTA - Politisi asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Misbakhun, yang dilaporkan terkait adanya dugaan Letter of Credit (LC) fiktif, menilai bahwa
BERITA TERKAIT
- Butuh Dana Tambahan Rp 100 Triliun untuk 82,9 Juta Penerima Program MBG
- Menteri Agama: Pengumuman Libur Ramadan Disampaikan Senin
- Menko AHY Bicara soal Harga Tiket Transportasi Mudik Lebaran 2025: Lebih Terjangkau
- Hadiri Perayaan Natal di BRIN, Menko AHY Ingatkan Soal Toleransi dan Persatuan
- Ikatan Notaris Indonesia Versi Kongres Cilegon: Keputusan Dirjen AHU Sewenang-wenang
- Pemerintah Daerah Ikut Patungan Rp 5 Triliun untuk Membiayai Makan Bergizi Gratis