Andi Mallarangeng Enggan Gantikan Anas
Kamis, 02 Februari 2012 – 06:26 WIB
MAGELANG - Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengaku enggan menduduki kursi Ketua Umum Partai Demokrat andai saja Anas Urbaningrum lengser terkait isu keterlibatanya dalam kasus korupsi Wisma Atlet Palembang. Meskipun ditunjuk oleh Susilo Bambang Yudhoyono, pria kelahiran Makassar ini juga mengaku enggan mengambil jabatan tersebut.
"Enggaklah, saya cukup sekali saja," kata Andi Mallarangeng ketika ditemui di Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Rabu (1/2)."(Sekarang) biar Pak Anas Urbaningrum yang jadi ketuanya saja, (sekarang) belum ada pembahasan ke arah situ (pergantian ketua)," sambung pria yang juga menjabat sebagai Menteri Negara Pemuda dan Olahraga tersebut.
Baca Juga:
Andi juga membantah jika agenda rapat yang digelar oleh Dewan Pimpinan Pusat maupun Dewan Pembina Partai Demokrat yang digelar dalam beberapa waktu terakhir membahas masalah kepemimpinan Anas. "Tidak ada itu (pembahasan), kita belum sampai ke situ, kemarin kita masih bicara soal isu-isu strategis untuk masa depan partai," sambung mantan aktivis HMI ini.
Selasa (31/1) malam, sejumlah ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat di Jawa Tengah menggelar pertemuan di Hotel Quality, Jogjakarta, untuk menyatakan penolakan terhadap pelengseran Anas selaku Ketua Umum Partai Demokrat. Sekitar 25 dari total 35 DPC Partai Demokrat di Jawa Tengah hadir dalam pertemuan tersebut.
MAGELANG - Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengaku enggan menduduki kursi Ketua Umum Partai Demokrat andai saja Anas Urbaningrum
BERITA TERKAIT
- Mbak Titiek Sentil KKP soal Dalang Pagar Laut, Begini Kalimatnya
- Pihak yang Bersengketa Pilkada 2024 Diminta Terima Putusan MK dengan Ikhlas
- Soal Program 20 Hektare Hutan Cadangan, Raja Juli Ungkap Penjelasan, Silakan Disimak
- Interupsi Rapat, Legislator NasDem Bertanya ke Raja Juli Soal Isu Ini
- Olok-olokan Mardani PKS kepada Partai Gelora Berpotensi Mengganggu Persatuan Umat Bela Palestina
- Perempuan Bangsa Gelar Taaruf, Bertekad Jadi Organisasi Terbuka