Andi Mappaganti, Jakarta Awal-Akhri Karir Birokrasi
Jumat, 12 Desember 2008 – 20:28 WIB
MENENTUKAN pilihan daerah untuk bertarung sebagai calon anggota legislatif ternyata tidak sekadar bersandar pada aspek geopolitik. Perjalanan karir dirantau yang mendekatkan seseorang pada tanah dan masyarakat setempat, bisa menjadi alasan bertarung di daerah orang. Ini dilakoni putra Sulsel Andi Mappaganti, yang tercatat sebagai Caleg DPR RI Golkar nomor urut 4, Dapil I Jakarta Timur.
Oleh : Yusuf Said, JAKARTA
TIDAK sedikitpun nada ragu terdengar dari suara pria kelahiran 1945 ini saat disinggung seputar pencalegannya di daerah orang. Ia mengaku sangat optimis bisa melenggang ke Senayan, menyusul pemberlakuan mekanisme suara terbanyak di internal Golkar.
Padahal, di dapilnya, mantan Walikota Jakarta Timur (1998-2002) ini harus berhadapan dengan sejumlah nama besar seperti Wakil Ketua DPP Golkar dan Ketua DPR RI Agung Laksono serta Ariadi Ahmad. "Saya punya bekal yang cukup karena meniti karir dari awal sampai akhir di Jakarta Timur. Menghadapi nama-nama besar itu tantangan buat saya," tegasnya di Jakarta, 12 Desember.
Besan Sekjen Depkum HAM Letjen Sjafrie Saymsuddin ini memang punya alasan mengaku lebih dekat dengan masyarakat Jakarta Timur dibanding caleg Golkar lainnya. Ia pernah menjabat sebagai Camar Pasar Rebo (1983-1989), Camat Cakung (1989-1991), pernah pula menjadi Sekkot Jaktim, Wakil Walikota, sampai akhirnya menjadi Walikota. Saat menjabat camat di pasar Rebo Ia dinobatkan sebagai Camat teladan.
MENENTUKAN pilihan daerah untuk bertarung sebagai calon anggota legislatif ternyata tidak sekadar bersandar pada aspek geopolitik. Perjalanan karir
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara