Andi Nurpati Kukuh Mengaku Tak Tahu
MK Ditantang Buka Hasil Investigasi Internal
Sabtu, 16 Juli 2011 – 06:27 WIB

Mantan Anggota KPU, Andi Nurpati memenuhi panggilan Tim Penyidik Bareskrim Mabes Polri, Jum'at (15/7). Foto : Arundono/JPNN
JAKARTA--Ketua Divisi Komunikasi Politik Partai Demokrat, Andi Nurpati, memenuhi panggilan penyidik untuk diperiksa sebagai saksi di Bareskrim Mabes Polri kemarin. Meski dicecar dengan puluhan pertanyaan, Andi Nurpati berdalih tidak mengetahui jika surat Mahkamah Konstitusi (MK) yang digunakan dalam rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah surat palsu.
"Tidak, tidak ada satupun anggota KPU yang tahu," kata Andi Nurpati di Bareskrim Mabes Polri, kemarin. Mengenakan jilbab dan baju warna biru laut, Andi didampingi kuasa hukumnya Deny Kailimang, Hinca Panjaitan dan Farhat Abas.
Kemarin, merupakan panggilan pertama dalam pemeriksaan sebagai saksi kasus pemalsuan surat MK. Andi Nurpati dicecar puluhan pertanyaan. Misalnya soal penjelasan berkas-berkas penyelidikan yang digunakan Komisi Pemilihan Umum dalam mengambil putusan. "Beliau bisa menjawab semua," kata Deny Kailimang.
Menurut Deny, proses politik yang berlangsung di DPR tidak serta merta bisa dijadikan alat bukti bagi kepolisian. "Penyelidikan inilah yang tepat tempat penyelesaiannya. Proses di parlemen nuansa politisnya sangat besar," katanya.
JAKARTA--Ketua Divisi Komunikasi Politik Partai Demokrat, Andi Nurpati, memenuhi panggilan penyidik untuk diperiksa sebagai saksi di Bareskrim Mabes
BERITA TERKAIT
- Martin Manurung DPR Minta Pemerintah Segera Selesaikan Konflik Antara PT TPL dan Masyarakat Adat
- Respons Ketua KPK soal Desakan Hasto agar Memeriksa Keluarga Jokowi
- KOMIK Apresiasi Langkah KPK Tahan Hasto Kristiyanto
- Megawati Larang Kadernya Ikut Retret, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Berkomentar Begini
- Gubernur Lemhannas Bakal Beri Materi Kebangsaan untuk Kepala Daerah di Retret Magelang
- Jaksa Agung Diminta Evaluasi Jampidsus Soal Hilangnya Perkara di Dakwaan Zarof