Andin Komala Buktikan Penyandang Disabilitas Bisa Bermusik
jpnn.com, JAKARTA - Penyanyi Andin Komala menampilkan sesuatu yang beda dari lainnya. Dia sengaja menggandeng grup musik yang diisi para penyandang disabilitas untuk mengiringinya bernyanyi.
Saat mengisi acara seminar tentang Terorisme dan Radikalisme di gedung Wisma Bhayangkari, Andin tampil diiringi musisi penyandang tuna netra, seperti Oky (gitar), Joel (gitar rhythm) Ari (bas), Rifky (biola), dan Vano (cajon).
"Ini pengalaman yang luar biasa. Perbedaan pementasan sekarang dengan yang dulu, kalau saat di Ecopark Ancol, kita tampil nyanyi di dukung para penyandang tuli, sekarang para tuna netra,” kata Andin.
“Jadi ibaratnya, dulu mengajak ikan bisa terbang dan bisa burung menyelam, jadi sangat berat. Bayangkan saja orang tuli diajak bermusik, seperti ikan yang mahir berenang dipaksa terbang," lanjutnya.
Saat ditanya nama grup musik yang berisi para tuna netra itu, Andin malah kebingungan. Sebab, selama ini dia belum sempat memikirkannya.
"Nama grup kami belum memikirkan. Kami masih bingung mau pakai nama apa. Yang formil atau yang lebih santai,” ungkapnya.
“Tapi kami sempat terpikir akan diberi nama Brak, karena para personelnya sering nabrak kalau jalan, maklum mereka tuna netra. Atau bisa juga Sagang alias salah pegang. Nama-nama itu justru muncul dari mereka yang tuna netra. Mereka itu selalu tertawa bercanda seperti tidak pernah sedih," sambungnya.(jlo/jpnn)
Penyanyi Andin Komala membuktikan bahwa penyandang disabilitas bisa juga bermusik. Bahkan dia mengajak mereka tampil di hadapan ibu-ibu Bhayangkara.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Datangi Rumah Penerima Manfaat, Wamensos Agus Jabo Bilang Begini
- Janji Robinsar Fajar di Debat Perdana, Beri Kesetaraan Disabilitas & Bangun Youth Center
- Polda Kalteng dan Kemensos Salurkan 30 Kursi Roda ke Penyandang Disabilitas
- Pelindo Solusi Logistik Dukung Kemandirian Tunanetra lewat 'Pijar'
- Mahasiswa UTA 45 Ajak Pelajar Jakarta Utara Bedah Isu Pemenuhan Hak Disabilitas
- KND Dorong Mahasiswa & Pelajar jadi Agent of Power Pengikis Stigma Negatif terhadap Penyandang Disabilitas