Andre Agassi Berdoa agar Wig Tak Lepas

jpnn.com - KETIKA merajai panggung tenis dunia, Andre Agassi dikenal dengan gaya plontosnya yang seksi. Penggemar tenis generasi 90-an tidak banyak yang tahu bahwa dia pernah menggunakan gaya mullet. Gondrong di belakang, plus ada jambul besar di depan.

Tapi, tidak banyak yang tahu juga bahwa rambut mullet itu bukan aset aslinya. Usut punya usut, Agassi bertarung dengan kebotakan sejak muda. Ketika berusia 20 tahun, rambutnya sudah rontok parah. Lantaran malu rambutnya menipis, Agassi pun mengenakan wig.

“Setiap pagi, saya bangun dan menemukan bagian dari identitas saya di atas bantal, di wastafel, dan di bawah shower,” kata Agassi saat meluncurkan buku biografinya yang berjudul Open pada 2009. “Saya tanya pada diri sendiri, apakah kamu mau pakai toupee (hairclip extension, Red)? Di lapangan tenis? Apa yang bisa saya lakukan?” lanjutnya.

Pada final grand slam perdananya, Prancis Terbuka 1990, Agassi mengenakan toupee andalannya. Lalu, bencana terjadi. Semalam jelang final, Agassi mandi di bawah shower. Rambut palsunya rontok.

“Itu disaster banget,” kenangnya. Dia langsung menelepon kakaknya, Philly. Sang kakak lalu datang ke kamarnya dan menyambung rambut Agassi sehelai demi sehelai dengan klip biasa.

“Selama warming-up, saya berdoa. Bukan agar menang, tapi agar rambut saya tidak lepas. Dalam tiap langkah yang saya lakukan, saya membayangkan rambut itu jatuh ke tanah,” cerita Agassi. “Saya bayangkan penonton di rumah akan mendekat ke TV, melebarkan mata, dan dalam ribuan bahasa bertanya-tanya bagaimana mungkin rambut Agassi terlepas dari kepalanya,” lanjut suami Steffi Graf itu.

Lantaran kepikiran, dalam final itu, Agassi menyerah kepada Andres Gomez dari Ekuador. Adalah Brooke Shields, istri Agassi saat itu, yang menyarankan dia untuk membotaki rambut. (c17/na)