Andrea Paresthu, Arsitek dan Pengusaha Kopi yang Juga Koki
Awalnya Bikin Jengkel, Selanjutnya Pengunjung Bawa Teman
Meski menerima pengunjung yang ingin menikmati racikan makanannya, Andrea menolak tempat itu disebut restoran atau rumah makan. Dia juga tidak mau disebut sebagai juru masak (chef) profesional, kendati yang dilakukan termasuk jasa penyedia fine dining (jamuan makan resmi).
"(Memasak) ini adalah hobi. Kalau pekerjaan saya sebenarnya, ya seorang arsitek, ahli pembangunan desa, dan pengusaha kopi. Di studio inilah tempat saya melakukan eksplorasi terhadap menu makanan," terangnya.
Lantaran bukan restoran, Andrea bebas menentukan kapan buka atau tutup studionya itu. Dia juga menentukan menu makanan yang akan disajikan kepada pengunjung. Pengunjung tinggal duduk manis, menunggu masakan selesai sambil menyeruput kopi Javanegra bikinan Andrea.
"Pokoknya, di ruangan ini kekuasaan saya. Tamu tinggal menikmati. Tidak boleh minta ini minta itu,’’ ujarnya lantas tertawa.
Hebatnya, hampir tidak ada pengunjung yang kecewa setelah menyantap hasil kreasi sang koki yang belajar secara otodidak itu. Buktinya, si pengunjung akan datang lagi dan sering mengajak teman atau saudaranya.
Andrea mengakui, awalnya pengunjung akan dibuat dongkol dengan pelayanan yang diberikan studio itu.
"Mereka biasanya jengkel dan ngomel karena tidak boleh memesan menu sendiri. Tapi, setelah makan, biasanya mereka ketagihan,’’ paparnya.
’’Mereka juga ingin tempat ini tetap rahasia. Biar tidak terlalu ramai,’’ imbuhnya.
Arsitek dan pengusaha kopi Andrea Paresthu punya ’’hobi’’ unik. Dia senang demo masakan tertentu untuk teman atau pengunjung
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408